"Kami terpukul saat menerima informasi adanya banyak penumpang, termasuk perempuan dan anak-anak, yang tenggelam. Jumlah pastinya belum dapat ditentukan," ujar agensi pengungsian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Meski mendapat kritik dan kecaman dari sejumlah grup hak asasi manusia, Bangladesh telah memindahkan hampir 20 ribu pengungsi Rohingya ke Bhasan Char. Pulau tersebut baru muncul di tengah laut sekitar dua dekade lalu, dan dianggap sebagai area yang rentan terhadap banjir.
Baca: Lagi, Bangladesh Pindahkan Ribuan Imigran Rohingya ke Pulau Terpencil
"Hidup di sini tidak mudah. Tidak ada pekerjaan. Orang-orang tidak dapat bertemu keluarga mereka di Cox's Bazar," kata Abdul Hamid, seorang pengungsi Rohingya di Bhasan Char.
"Itulah mengapa orang-orang di sini rela mengambil risiko untuk pergi," sambungnya, dilansir dari laman The Straits Times, Minggu, 15 Agustus 2021.
Rohingya, etnis minoritas asal Myanmar, tidak diperbolehkan meninggalkan Bhasan Char yang hanya berjarak beberapa jam dari pelabuhan selatan Bangladesh.
Sekitar 40 pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, diyakini berada dalam sebuah kapal penangkap ikan yang tenggelam di Teluk Benggala pada Sabtu pagi, ucap seorang polisi bernama Rafiqul Islam.
"Sebanyak 14 orang berhasil diselamatkan nelayan, dan mereka sudah dikembalikan ke pulau," sambungnya.
Ia mengatakan bahwa penjaga pantai, angkatan laut dan udara Bangladesh sedang melakukan misi pencarian pengungsi Rohingya di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id