Mark Goldsack (kiri) dalam wawancara khusus Medcom.id di Indo Defence 2022 di Jakarta, Rabu, 2 November 2022. (Witanti Prihatiningsih)
Mark Goldsack (kiri) dalam wawancara khusus Medcom.id di Indo Defence 2022 di Jakarta, Rabu, 2 November 2022. (Witanti Prihatiningsih)

Wawancara Khusus Direktur Ekspor Pertahanan dan Keamanan Inggris

Komitmen Penuh Inggris Dukung Pengembangan Industri Pertahanan Indonesia

Willy Haryono • 03 November 2022 10:56
Jakarta: Indonesia dan Inggris sejak lama terus menjalin kerja sama erat dalam berbagai bidang, termasuk industri pertahanan. Kedua negara saling mendukung dalam memastikan keamanan wilayah dari berbagai ancaman, baik di level regional maupun global.
 
Dalam acara Indo Defence 2022 di Jakarta pada Rabu, 2 November 2022, Medcom.id berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Mark Goldsack CBE, Direktur Ekspor Pertahanan dan Keamanan dari Departemen Perdagangan Internasional Inggris.
 
Selaku ketua delegasi Inggris dalam Indo-Defence 2022, Mark Goldsack menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan kemitraan bidang pertahanan antara Indonesia dan Inggris.

Inggris ingin mendukung ambisi Indonesia untuk mengembangkan industri pertahanan lokal. Dapatkah Anda mengelaborasi mengenai jenis dukungan seperti apa yang akan diberikan Inggris kepada Indonesia?
 
Apa yang kami lakukan dalam industri pertahanan bukan sekadar ekspor tradisional, Ada dua hal penting, yaitu bagaimana kita menciptakan kemitraan kapabilitas, bukan sekadar menjual peralatan Ini juga soal latihan, dukungan, peningkatan (upgrade), dan bagaimana cara menggunakan alat-alat yang sudah ditingkatkan itu, dan operasi dalam menggunakan alat tersebut bersama-sama.
 
Poin kedua adalah kapabilitas industri. Dalam 20 tahun terakhir, hampir semua negara di planet ini, menyadari bahwa harus ada nilai minimum dari kapabilitas industri pertahanan jika negaranya mau aman.
 
Kita tidak bisa membuat semua peralatan-peralatan itu sendiri, tapi kita menginginkan adanya basis inti (core base), di mana kita dapat "menyentuhnya, merasakannya, menggunakannya dan menciptakan peralatan-peralatan itu. 
 
Intinya adalah, bagaimana kita bisa bekerja bersama-sama dalam menciptakan situasi yang saling menguntungkan (win-win situation).
 
Seperti apa win-win itu? Bagaimana kita mentransfer kapasitas desain, transfer IP, transfer teknologi. Ini mengenai desainnya, karena setiap negara tentu punya kapasitas untuk manufaktur. Negara-negara dapat menciptakan berbagai peralatan, itu bisa dilakukan, tapi hal terpenting adalah, apakah Anda bisa mendesainnya? Dan apakah anda bisa menciptakan sebuah produk dengan kapabilitas unggul dan aman?
 
Apa yang akan kami lakukan dengan Indonesia dalam 5 sampai 10 tahun ke depan adalah membuat sebuah kemitraan kerja sama strategis sebagai bagian dari sebuah Roadmap.
 
Langkah pertama bisa dilihat dari contoh kerja sama antara Babcock International dan PT PAL Indonesia, mengenai bagaimana kita membangun dan mentransfer kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk membangun (kapal perang) Arrowhead 140. Itu adalah contoh yang sangat baik dari kapabilitas canggih dari Angkatan Laut Inggris (Royal Navy).
 
Kami sedang membangun kapal, dan berbagi desainnya dengan Indonesia, jadi Anda bisa membangun sendiri kapal dengan kapabilitas paralel. Karena PT PAL akan membuat kapal tersebut, maka Babcock internasional akan menjalin kemitraan untuk memastikan kapasitas dan pemahaman seputar desainnya benar. Jadi jika Anda ingin meng-upgrade kapal tersebut, saat ingin dipasangi sistem tertentu, Anda sudah memiliki kapabilitas berdaulat untuk melakukannya.
 
Bagi saya, seperti itulah kemitraan sebenarnya, mengenai berbagi, sehingga anda bisa menciptakan sesuatu secara paralel. Satu pertanyaan menarik lainnya adalah, apakah kita bisa membagikan teknologi ini dengan negara lain, dalam kata lain ekspor pihak ketiga. Dengan kemitraan seperti ini, dua negara jadi bisa mendapatkan pasar ekspor masing-masing.
 
Bagi saya, seperti inilah yang seharusnya terjadi, di mana dua perusahaan bekerja sama, mengembangkan kapasitas bersama-sama. Ini dapat dikatakan sebagai sebuah investasi mendalam dalam hal serangkaian kemampuan seputar desain, bukan hanya manufaktur.
 
Pemerintah kedua negara juga harus bekerja sama secara erat dalam menjalin kemitraan, karena kita tahu bidang keamanan itu merupakan hal sensitif. Melindungi desain sangatlah penting, karena jika siapa pun bisa membaca desain tersebut, maka bisa saja pihak tertentu itu mengalahkan kapal buatan kita.
 
Ini tidak sebatas dalam ruang lingkup kelautan, tapi juga udara. Perusahaan Airbus juga menjalin kemitraan dengan Indonesia dalam bidang perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) pesawat dan helikopter.
 
Bagi kami, Inggris, hal menarik untuk 10 tahun ke depan adalah, bagaimana kita bisa menciptakan keseimbangan hubungan jangka panjang. Jika kita berbicara jangka pendek, mungkin bisa dibilang hanya seputar menjual peralatan. Tapi jika hubungan kemitraan strategis jangka panjang, kita berbicara mengenai pengembangan kapabilitas bersama, desain gabungan, keamanan gabungan, dan kemitraan gabungan dengan negara ketiga. 
 
Kerja sama pertahanan dan keamanan adalah dua elemen utama dari Roadmap Kemitraan Indonesia-Inggris, yang sudah disepakati menteri luar negeri kedua negara pada April lalu. Menurut pendapat Anda, bagaimana perkembangan kemitraan tersebut sejauh ini?
 
Menurut saya perkembangannya positif. Ada banyak lonjakan aktivitas tahun ini. Mari kita bicara soal pelatihan terlebih dahulu, baik di level individu atau kolektif, salah satunya adalah latihan Garuda Series. Ini adalah bagian dari membangun kapasitas bersama. Di bidang industri, ada kerja sama Airbus, Babcock, dan lain-lain dengan Indonesia. Ada 25 perusahaan di sekitar stan di Indo-Defence 2022 ini. Ini adalah footprint yang signifikan bagi kami di sini. Ini adalah jumlah manufaktur signifikan, yang mencari mitra di Indonesia untuk bekerja bersama kami.
 
Beberapa perusahaan di level primer, seperti Babcock International dan PT PAL Indonesia, juga berbicara mengenai bagaimana kita bisa menggandeng sejumlah UMKM. Pemerintah biasanya bergerak lebih lamban dari perusahaan besar, dan perusahaan besar biasanya bergerak lebih lamban dari UMKM. Ide-ide bagus biasanya berasal dari UMKM, tempat di mana ide biasanya muncul. Nah, jika kita bisa menggandeng UMKM, maka pengerjaan berbagai proyek bisa berjalan.
 
Mengenai misi perdagangan kedua negara tahun depan, sejumlah perusahaan Indonesia akan datang ke Inggris, dan perusahaan Inggris akan datang ke Indonesia. Jika berbicara mengenai kemitraan yang saling menguntungkan atau win-win, kami ingin melihat industri Indonesia beroperasi di perekonomian kami, begitu juga sebaliknya.
 
Area-area apa saja yang bisa dikembangkan dari kemitraan pertahanan Indonesia-Inggris?
 
Sistem pertahanan udara Starstreak adalah contoh yang bagus. Pekan depan, tim pelatih kedua akan tiba di sini untuk mulai membangun kapabilitas. Di masa lalu, sekitar 20 hingga 30 tahun lalu, negara-negara biasanya hanya menjual barang ke negara lain. Kendaraan tempur, sistem rudal, kapal, pesawat. Tapi sekarang adalah era menjual kapabilitas. Bisa dikatakan kami menjual Starstreak ke Indonesia, tapi juga sekaligus dengan pelatihannya agar bisa digunakan dengan efektif. Kami tahu sistem ini bekerja efektif karena telah digunakan di sejumlah tempat, tak terkecuali Ukraina.
 
Transfer kemampuan pelatihan juga sama pentingnya dengan peralatan fisiknya itu sendiri. Itulah salah satu bukti penguatan dari kemitraan kerja sama di bidang pertahanan. Selain isu, ada juga pertanyaan mengenai bagaimana kita mengembangkan basis industri dari peralatan-peralatan itu. Saat Indonesia membeli Starstreak, maka akan ada basis produksinya, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan Inggris, tapi juga Indonesia. Indonesia harus menjadi bagian dari itu.
 
Saat melihat dua pasukan bersenjata bekerja sama di bidang transfer pelatihan, dan ketika dua industri bekerja sama untuk transfer produksi, maka di situlah anda akan mulai melihat kapabilitas berdaulat yang diinginkan Indonesia.
 
Ada lebih dari 25 perusahaan dan UMKM Inggris di Indo Defence 2022. Produk-produk apa saja yang dihadirkan dalam acara ini, apakah didominasi sistem pertahanan atau mungkin kendaraan militer seperti tank atau pesawat jet tempur?
 
Kami memiliki ketertarikan dalam banyak hal. Jika anda melihat perusahaan-perusahaan yang ada di sini, mereka bergerak di beragam bidang. Di ruang lingkup maritim, ada perusahaan pembuat kapal Babcock International. Ada juga perusahaan James Fisher Defence (JFD), yang membuat kendaraan khusus penyelamatan bawah air (submersible). Ada juga beberapa perusahaan yang cenderung beroperasi di ruang sipil maritim. Jika beroperasi di laut, baik itu kapal militer atau kapal sipil, keduanya sama-sama menangani kondisi lingkungan yang sama. Banyak teknologi dan desainnya relatif sama, baik itu kapal militer atau sipil.
 
Di bidang udara, baru saja pekan ini kami memulai proses memperbarui kerja sama dengan angkatan udara Indonesia, di mana hal itu merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan. Di darat, kita berbicara mengenai Starstreak. Di bidang lain, ada juga pembicaraan mengenai keamanan siber.
 
Selain siber, ada juga pembicaraan yang sangat menarik mengenai bidang keamanan fisik. Tapi mnurut saya, jika roadmap ini ingin benar-benar bersifat strategis, maka harus bisa juga menyentuh hal-hal lain, seperti bahan bakar hijau untuk perkapalan, termasuk untuk kapal penangkap ikan kecil di pulau terjauh di Indonesia. Hal seperti itu perlu juga kita bicarakan dalam ruang lingkup keamanan energi. Kedalaman dari potensi kerja sama industri ini sangatlah besar.
 
Bagaimana pendapat Anda mengenai Indo Defence 2022?
 
Saya menyukainya. Hal luar biasa dari acara ini adalah orang-orang akhirnya bisa kembali bertemu secara langsung. Spektrum keseluruhan dari semua orang yang hadir di sini, di Indonesia, adalah mengenai kehadiran konsumen, industri dan pemerintah di satu tempat. Semua orang dapat saling bertemu, menjalin diskusi yang baik untuk mencoba menyelesaikan masalah bersama. Acara ini juga menghadirkan representasi internasional yang baik.
 
Saya rasa merupakan hal yang bermanfaat untuk bertemu dengan kolega-kolega internasional. Kami bekerja sama dengan kolega-kolega ini, yang juga bersinggungan dengan Indonesia. Sebagian besar negara yang hadir di Indo Defence 2022 ini adalah mitra dekat kami juga.
 
Bagi kami, Indo Defence 2022 adalah forum yang sangat kaya, acara diskusi luar biasa, dan merupakan kesempatan untuk bertemu langsung secara tatap muka. Kualitas diskusi seperti ini berbeda. Kita bisa melihat langsung mata lawan bicara kita, melihat bahasa tubuh mereka.
 
Tentu saja saya tidak mengatakan ini tidak bisa dilakukan secara virtual. Tapi jika kita berbicara mengenai hal-hal sulit, teknologi sensitif, inilah tempat yang tepat untuk melakukannya.
 
Komitmen Penuh Inggris Dukung Pengembangan Industri Pertahanan Indonesia
Wawancara khusus Mark Goldsack dengan Medcom.id
 
Inggris dan Indonesia bekerja sama untuk menciptakan Indo-Pasifik yang lebih aman, bebas dan sejahtera. Dalam konteks kerja sama pertahanan, apa pendapat Anda mengenai ASEAN Outlook on the Indo-Pacific?
 
ASEAN tetap menjadi sentral bagi kebijakan Inggris di kawasan ini. Kami harus bekerja sama secara kolektif dengan masyarakat di seantero kawasan. Merupakan langkah kolektif yang kuat di saat orang-orang berbicara bersama, berbagi nilai-nilai dan tujuan yang sama. Bagi kami, bekerja dengan Indonesia, bekerja dengan ASEAN, adalah kesempatan luar biasa. Kami juga perlu menyinggung mengenai peran Indonesia di G20, karena tentu saja itu merupakan bagian dari kepemimpinan Indonesia saat ini.
 
Jika anda melihat bagaimana kami bekerja dalam konteks ASEAN Outlook on Indo-Pacific, lihat saja dari sejumlah perusahaan kami yang ada di Indo Defence 2022, dan lihatlah bagaimana jangkauan mereka di seantero kawasan ASEAN. Kami memiliki kemitraan dengan semua negara-negara ASEAN, dan itu sangatlah menarik.
 
Saya sudah bepergian di kawasan ini. Terkadang orang tak menyadari betapa kuatnya hubungan (Inggris-ASEAN) ini. Secara kolektif, ekonomi merupakan hal penting bagi semua negara, begitu juga dengan keamanan. Kami, sebagai bagian dari mitra Atlantik, datang ke sini dan bekerja bersama kalian di kawasan. Ini adalah kesempatan yang luar biasa.
 
Mengenai perang Rusia-Ukraina. Inggris terus mendukung pemerintah Ukraina sejak awal. Apa saja bantuan Inggris untuk Ukraina di bidang pertahanan, baik yang sudah disalurkan dan akan diberikan di masa mendatang?
 
Invasi Rusia ke Ukraina adalah sesuatu yang terjadi tanpa adanya provokasi, serangan barbar terhadap negara demokrasi berdaulat. Inggris dan semua mitra internasional kami bersatu dalam mengecam aksi Rusia di Ukraina yang melanggar aturan internasional dan piagam PBB.
 
Inggris menyambut baik pernyataan Indonesia pada Oktober lalu mengenai referendum ilegal Rusia di empat wilayah Ukraina. Itu adalah aneksasi ilegal Rusia terhadap wilayah berdaulat Ukraina. Inggris memiliki pandangan yang sama dalam hal ini dengan Indonesia, bahwa semua negara harus menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain.
 
Referendum ilegal ini adalah pelanggaran aturan internasional dan piagam PBB. Tanpa adanya dua prinsip itu, kita tidak akan mencapai perdamaian dan keamanan global.
 
Di Majelis Umum PBB pada Oktober lalu, negara-negara mengutuk keras referendum ilegal Rusia yang menganeksasi wilayah Ukraina. Tercatat 143 suara yang memilih mengecam referendum itu.
 
Bagi kami, dukungan Inggris untuk Ukraina akan terus berlanjut, di mana telah disampaikan melalui sejumlah pernyataan Pemerintah Inggris belum lama ini, secara khusus oleh Perdana Menteri Inggris.
 
Kami bangga ada di sini, di Indonesia, bahwa kita telah sama-sama melakukan voting untuk resolusi PBB, dan juga menegakkan aturan internasional serta piagam PBB bersama banyak negara lainnya.
 
Sudah jelas bagi kami, Pemerintah Rusia tidak pernah serius melakukan proses negosiasi dan hanya fokus dalam menipu dan menjalankan ambisi kewilayahannya. Sebagai negara bebas dan demokratis, Ukraina memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Untuk memastikan keamanan dan pertahanan para sekutu, kami akan terus berusaha agar Rusia tidak bisa lagi mengganggu stabilitas Eropa.
 
Kami telah menghadirkan paket sanksi terkeras terhadap Rusia. Kami telah menjatuhkan sanksi kepada 1200 individu dan 120 entitas sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Kami akan terus mendukung Ukraina dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah mereka.
 
Merupakan hal penting bagi Inggris, Indonesia dan komunitas global untuk berdiri bersama dalam menentang agresi Rusia demi kebebasan, demokrasi dan kedaulatan semua negara.
 
Baca:  Peningkatan Kapabilitas Jadi Fokus Utama Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Inggris
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan