Tingginya jumlah korban pengeboman terhadap masyarakat yang merayakan berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin pada Minggu malam tampaknya menjadi yang terburuk sejak junta Myanmar merebut kekuasaan pada Februari 2021.
"Sebanyak 80 orang tewas, dan sekitar 100 lainnya terluka," kata juru bicara Asosiasi Seniman Kachin, dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa, 25 Oktober 2022.
Laporan awal mengindikasikan adanya 60 orang tewas. Tetapi sumber yang dekat dengan Tentara Kemerdekaan Kachin mengatakan bahwa sekitar 80 orang meninggal dunia, kata juru bicara itu.
Dia mengatakan pesawat militer Myanmar menjatuhkan empat bom dalam sebuah acara perayaan pada Minggu malam, yang dihadiri antara 300 dan 500 orang, termasuk musisi dan seniman lainnya.
Mereka yang tewas termasuk perwira dan tentara militer Kachin, musisi, pemilik bisnis penambangan batu giok, juru masak dan warga sipil lainnya yang bekerja di belakang panggung, sambung sang jubir.
Seorang penyanyi lokal Kachin dan pemain keyboard termasuk di antara yang tewas, kata juru bicara itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut terhadap hukuman dari pihak berwenang.
Awak media belum dapat mengonfirmasi secara independen mengenai rincian serangan udara di Kachin. Terdapat rekaman video di media sosial yang diduga menunjukkan kondisi pascaserangan, di mana serpihan kayu dan benda-benda lainnya berserakan.
Kachin News Group melaporkan bahwa pasukan keamanan pemerintah telah menghalangi mereka yang terluka untuk dirawat di rumah sakit di kota-kota terdekat di Kachin.
Amnesty International meminta militer Myanmar untuk memberikan akses kepada petugas medis dan organisasi kemanusiaan ke daerah itu dan kepada mereka yang terkena dampak serangan udara.
"Kami khawatir serangan ini adalah bagian dari pola serangan udara yang melanggar hukum oleh militer yang telah membunuh dan melukai warga sipil di daerah yang dikendalikan oleh kelompok bersenjata," kata wakil direktur regional Amnesty, Hana Young, dalam sebuah pernyataan.
"Militer Myanmar telah menunjukkan ketidakpedulian yang kejam terhadap kehidupan sipil dalam kampanye yang meningkat melawan lawan. Sulit dipercaya bahwa militer tidak mengetahui kehadiran warga sipil yang signifikan di lokasi serangan ini," katanya.
Sementara itu, kantor informasi pemerintah militer Myanmar mengonfirmasi adanya serangan di Kachin. Junta Myanmar mengatakan serangan itu ditujukan ke markas Brigade ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin, dan menyebutnya sebagai "operasi yang diperlukan" dalam merespons aksi "teroris" yang dilakukan kelompok Kachin.
Juna Myanmar menanggapi laporan tingginya korban jiwa sebagai sebuah "rumor," dan membantah telah mengebom sebuah konser.
Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Myanmar mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin kemarin bahwa mereka “sangat prihatin dan sedih” atas laporan serangan udara di Kachin.
Baca: Tragis! 11 Anak Sekolah Meninggal dalam Serangan Udara Myanmar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News