Berbicara dalam KTT Asia Timur di Kamboja, PM Kishida juga mengatakan bahwa memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan merupakan hal penting untuk keamanan.
Tidak hanya itu, ia juga menyuarakan "keprihatinan serius" atas situasi hak asasi manusia (HAM) terkait etnis Uighur di Xinjiang, Tiongkok.
"Tindakan Tiongkok di Laut China Timur berlanjut dan bertambah (intensitasnya), dan hal tersebut melanggar kedaulatan Jepang," sebut PM Kishida, dikutip dari laman Al Arabiya News.
"Tiongkok juga terus mengambil tindakan yang meningkatkan ketegangan regional di Laut China Selatan," sambungnya.
Pernyataan PM Kishida mengikuti komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang menekankan kepada para pemimpin Asia hari ini mengenai pentingnya perdamaian
di Selat Taiwan serta memastikan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
Mengenai Uighur, Pemerintah Tiongkok membantah telah melakukan pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas di Xinjiang. Tiongkok telah mengirim delegasi ke Jenewa untuk menentang temuan badan HAM PBB yang disebutnya tidak benar.
PM Kishida berada di Kamboja dalam menghadiri KTT Asia Timur yang beranggotakan 18 negara, termasuk Jepang, AS, Tiongkok, dan negara-negara Asia Tenggara. Ia juga akan bergabung dengan KTT G20 di Bali yang dimulai pada Selasa mendatang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Baca: PM Fumio Kishida Bertekad Perkuat Kapabilitas Militer Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News