Menlu Bayangan Australia Simon Birmingham. (senatorbirmingham.com.au)
Menlu Bayangan Australia Simon Birmingham. (senatorbirmingham.com.au)

Dunia Semakin Berantakan, Penghormatan Kedaulatan Tetap Harus Dijunjung Tinggi

Willy Haryono • 08 September 2024 18:07

Jakarta: Pada saat situasi dunia semakin berantakan, masyarakat global melihat jatuhnya banyak korban jiwa tak berdosa dari berbagai konflik dan krisis kemanusiaan. Beberapa krisis ini kerap mendominasi tajuk berita dunia.

Demikian pernyataan pembuka Simon Birmingham, Menteri Luar Negeri Bayangan Australia, dalam acara Global Town Hall pada Sabtu, 7 September 2024.

Mengenai konflik global, Birmingham menyinggung mengenai dampak berkelanjutan dari invasi ilegal dan tidak bermoral Rusia ke Ukraina, yang baru-baru ini melewati peringatan tahun keduanya.

Ada juga konsekuensi serius dari perang israel-hamas, yang mendekati peringatan satu tahun pada 7 oktober mendatang.

“Banyak faktor yang akan memengaruhi mengapa beberapa konflik mendapat lebih banyak perhatian daripada yang lain. Namun sebagai warga dunia, perspektif Anda harus luas https://www.medcom.id/internasional/asean/GKdlVO0K-tiga-pergeseran-dunia-dan-posisi-spanyol-dalam-perang-gaza-dan-ukrainadan inklusif,” tutur Birmingham.

Ia mengatakan bahwa kurang dari empat tahun lalu, Myanmar yang demokratis jatuh ke dalam kudeta militer yang brutal, yang mengakibatkan pemenjaraan dan pembunuhan warganya sendiri, dan penderitaan mereka yang telah berlangsung begitu lama berlanjut dalam bentuk yang lebih besar.

Birmingham juga menyinggung mengenai konflik di Sudan, tekanan terhadap hak-hak perempuan di Iran dan Afghanistan, dan juga dugaan kejahatan kemanusiaan Tiongkok terhadap etnis Uighur.

“Sebagai negara demokrasi liberal yang kuat dan bangga, Australia menjunjung tinggi nilai-nilai kami dalam membela kebebasan dan kemerdekaan dengan keyakinan kuat terhadap hak asasi manusia,” tutur Birmingham.

"Dan dengan sangat sedih, kami melihat kebebasan dan hak yang sama tidak diberikan atau dinikmati oleh orang lain di seluruh dunia,” lanjutnya.

Karena alasan-alasan ini, di antara alasan lainnya, Australia, anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah lama menjadi pendukung dan peserta paling aktif dalam lembaga, perjanjian, dan kerja sama multilateral.

Namun, seiring dengan dunia yang bergerak maju menuju masa yang lebih kompleks, masa yang lebih kacau, hal itu menimbulkan pertanyaan, apakah sistem kita masih berfungsi dengan baik?

“Kedaulatan semua negara harus dihormati, dilindungi, dan dijunjung tinggi oleh satu sama lain dengan saling menghormati. Penghindaran konflik kini bergantung pada pencegahan dan diplomasi, yang bekerja sama untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas,” ungkap Birmingham.

“Semua konflik, krisis, dan ketegangan ini terjadi di dunia di mana perubahan iklim dan pergolakan teknologi menambah ketidakpastian sekaligus menempatkan tuntutan yang lebih besar pada kerja sama multilateral.”

“Dunia kita akan selalu rumit dan berantakan, tetapi kita harus membalikkan tren yang berisiko menimbulkan bencana dan gangguan besar,” pungkasnya.
 
Baca juga:  Tiga Pergeseran Dunia dan Posisi Spanyol dalam Perang Gaza dan Ukraina


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan