Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares Bueno saat berbicara di Global Town Hall pada Sabtu, 7 September 2024. (YouTube / FPCI)
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares Bueno saat berbicara di Global Town Hall pada Sabtu, 7 September 2024. (YouTube / FPCI)

Tiga Pergeseran Dunia dan Posisi Spanyol dalam Perang Gaza dan Ukraina

Marcheilla Ariesta • 07 September 2024 21:08

Jakarta: Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares Bueno mengatakan, masyarakat internasional sedang mengalami tiga pergeseran jangka panjang utama. Ketiganya menyebabkan banyak tantangan geopolitik dunia harus segera diselesaikan.

“Kita perlu merefleksikan isu-isu global utama di zaman kita yang kita hadapi di era yang ditandai oleh perubahan cepat dan ketidakpastian, sangat terkait dengan konflik di Ukraina dan Gaza hingga kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan, dari ancaman eksistensial yang ditimbulkan oleh perubahan iklim hingga ketahanan pangan, tantangan bagi demokrasi kita atau arsitektur internasional yang berdiri untuk membela hak asasi manusia dan hukum internasional yang besar,” kata Bueno.

Pergeseran pertama ada dalam politik dunia. Bueno mengatakan, dunia saat ini menyaksikan pergeseran dari aturan ke kekuasaan dengan penggunaan kekuatan yang lebih besar dalam keuangan hukum internasional.

Kedua, ekonomi global sedang bertransisi menuju penekanan yang lebih besar pada keamanan dan ketahanan ekonomi. Hal ini, kata dia, sejalan dengan meningkatnya fragmentasi, hambatan perdagangan, atau persenjataan teknologi.

“Ketiga, kita melihat meningkatnya rasa pesimisme dalam masyarakat kita, keraguan yang merayap tentang seperti apa masa depan nantinya. Ketiga pergeseran ini saling terkait erat dan menunjukkan gaya politik yang semakin memecah belah, baik di dalam negeri maupun internasional,” kata Bueno dalam Global Town Hall, Sabtu, 7 September 2024.

Perang di Gaza dan Ukraina

Menurutnya, saat-saat penuh tantangan inilah masyarakat harus berupaya meningkatkan kapasitas kita untuk berinovasi, berkolaborasi, dan mengatasi kesulitan.

Ia mengungkapkan aksi Rusia menciptakan krisis keamanan Eropa memburuk belakangan ini. Menurut Bueno, Ukraina adalah batu ujian bagi masa depan tatanan internasional yang menjunjung tinggi kebebasan dan kemerdekaan, baik negara itu besar maupun kecil.

“Spanyol mendukung perjuangan Ukraina untuk kebebasan dan kedaulatannya selama diperlukan,” tegas dia.

Sedangkan untuk Gaza, Bueno mengatakan sangat terkejut oleh jumlah korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

“Kehancuran, penderitaan yang terus berlanjut yang telah menjadi simbol kuat dari kebutuhan mendesak akan perdamaian dan kerja sama multilateral,” ucapnya.

Karenanya, pada Mei lalu, Spanyol berdasarkan kebutuhan akan perdamaian memutuskan untuk mengakui Negara Palestina.

“Demi perdamaian, demi keadilan, demi martabat manusia, kami ingin Israel dan Palestina hidup berdampingan dengan damai dan aman. Spanyol berkomitmen kuat terhadap multilateralisme dan kami konsisten dalam menuntut penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional,” tegasnya.

Di dunia yang saling terhubung, tutur Bueno, mengatasi tantangan global yang begitu besar membutuhkan upaya kolektif.
 
“Jadi, sementara kita bekerja sama dengan mitra Eropa dan dengan teman serta sekutu kita, kita membutuhkan aliansi yang kuat dan keterlibatan penuh lembaga seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendorong dialog, mengoordinasikan respons kita terhadap krisis, dan menegakkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan keadilan,” pungkas dia.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan