Tokyo: Pemasok Fast Retailing Co yang terkenal dengan merek Uniqlo dari Jepang, menjadi sasaran serangan pembakaran di Myanmar. Insiden itu mengikuti kejadian serupa yang dialami pabrik asal Tiongkok.
“Pabrik-pabrik dari dua pemasok di negara itu, dibakar pada Minggu,” kata Kantor Berita Jepang, Kyodo, Selasa 16 Maret 2021.
Perwakilan Fast Retailing tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut. Ini adalah bentuk serangan terbaru terhadap kepentingan asing di Myanmar.
Serangan pembakaran disengaja terjadi pada Minggu terhadap 32 pabrik yang diinvestasikan Tiongkok di distrik Yangon di Hlaingthaya. Laporan mengatakan 74 orang tewas pada hari Minggu, banyak dari mereka adalah pedemo penentang kudeta di Hlaingthaya.
Kedutaan Besar Tiongkok di Myanmar mengatakan bahwa banyak stafnya yang terluka dan terperangkap dalam pembakaran pabrik tersebut. Beijing pun menyerukan Myanmar untuk bertindak tegas dalam melindungi properti dan warga Negeri Tirai Bambu.
Baca: Puluhan Pedemo Myanmar Tewas usai Pembakaran Pabrik-Pabrik Tiongkok.
Pembakaran pabrik dilakukan sekelompok orang tak dikenal, di tengah pandangan umum bahwa Tiongkok mendukung kekuasaan junta militer di Myanmar. Militer melakukan kudeta dan melengserkan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.
Saat asap hitam mengepul dari kawasan industri Hlaingthaya, pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah kerumunan demonstran.
Penyiar Myanmar, MRTV, mengatakan darurat militer telah diberlakukan di beberapa distrik di Yangon.
“Pabrik-pabrik dari dua pemasok di negara itu, dibakar pada Minggu,” kata Kantor Berita Jepang, Kyodo, Selasa 16 Maret 2021.
Perwakilan Fast Retailing tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut. Ini adalah bentuk serangan terbaru terhadap kepentingan asing di Myanmar.
Serangan pembakaran disengaja terjadi pada Minggu terhadap 32 pabrik yang diinvestasikan Tiongkok di distrik Yangon di Hlaingthaya. Laporan mengatakan 74 orang tewas pada hari Minggu, banyak dari mereka adalah pedemo penentang kudeta di Hlaingthaya.
Kedutaan Besar Tiongkok di Myanmar mengatakan bahwa banyak stafnya yang terluka dan terperangkap dalam pembakaran pabrik tersebut. Beijing pun menyerukan Myanmar untuk bertindak tegas dalam melindungi properti dan warga Negeri Tirai Bambu.
Baca: Puluhan Pedemo Myanmar Tewas usai Pembakaran Pabrik-Pabrik Tiongkok.
Pembakaran pabrik dilakukan sekelompok orang tak dikenal, di tengah pandangan umum bahwa Tiongkok mendukung kekuasaan junta militer di Myanmar. Militer melakukan kudeta dan melengserkan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.
Saat asap hitam mengepul dari kawasan industri Hlaingthaya, pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah kerumunan demonstran.
Penyiar Myanmar, MRTV, mengatakan darurat militer telah diberlakukan di beberapa distrik di Yangon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News