Gas air mata terlihat di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. (STR / AFP)
Gas air mata terlihat di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. (STR / AFP)

Salam Takziah, Menpora Malaysia Sampaikan Belasungkawa Tragedi Kanjuruhan

Willy Haryono • 02 Oktober 2022 17:03
Kuala Lumpur: Ucapan belasungkawa atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan turut datang dari negara tetangga, Malaysia. Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Dato Seri Ahmad Faizal Azumu mengucapkan duka cita atas tragedi yang telah menelan setidaknya 130 korban jiwa itu.
 
"Salam takziah buat ahli keluarga dan rakan-rakan mangsa yang terkorban dalam tragedi rusuhan ketika perlawanan Arema FC - Persebaya Surabaya di Stadium Kanjuruhan, Malang," tulis Ahmad Faisal Azumu via akun Twitter, Minggu, 2 Oktober 2022.
 
"Semoga insiden ini tidak berulang dan menjadi teladan buat kita semua," sambungnya.

Sebelumnya, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins juga telah menyampaikan belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
 
Melalui Twitter, Dubes Owen menyampaikan ucapan duka cita "atas jatuhnya korban jiwa dalam insiden yang terjadi di pertandingan sepak bola di Malang."
 
"Doa kami menyertai keluarga para korban," lanjut Dubes Owen.
 
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.
 
Peristiwa bermula saat sejumlah suporter turun ke lapangan untuk mengekspresikan kekecewaan mereka. Bentrok antar suporter dan petugas pun terjadi, sehingga suasana menjadi memanas.
 
Merasa situasi sudah tidak kondusif, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun gas air mata rupanya memicu kepanikan, dan banyak orang beramai-ramai mencoba pergi dari stadion melalui pintu keluar. Dalam peristiwa itu, sebagian besar korban meninggal dunia akibat terinjak-injak dan mengalami sesak napas.
 
Baca:  Ratusan Nyawa Melayang di Kanjuruhan Malang, Sahroni: Kenapa Harus Pakai Gas Air Mata?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan