“Ini karena munculnya varian yang lebih kuat dan mudah menular,” kata seorang konsultan penyakit menular di Rumah Sakit Penang, Chow Ting Soo.
"Selain itu, kekebalan yang diberikan vaksin juga akan berkurang setelah tiga hingga enam bulan, yang berarti bahwa setelah vaksinasi pun, infeksi masih berpotensi terjadi," lanjutnya, dilansir dari The Straits Times pada Rabu, 24 November 2021
Karena alasan itulah, lanjut Soo, otoritas kesehatan Malaysia tengah mempersiapkan segala sesuatunya dalam mengantisipasi gelombang keempat Covid-19.
Soo menyebut apabila hal itu terjadi, maka sistem rumah sakit Malaysia dipastikan kewalahan, atau bahkan runtuh. Dampaknya terhadap perekonomian juga dinilai signifikan.
"Itulah sebabnya mengapa suntikan penguat diperlukan," tutur Soo, merujuk pada vaksin booster.
Baca: Menkes Malaysia Serukan Semua Warga untuk Terima Vaksin Booster
Wakil Menteri Kesehatan Malaysia, Aaron Ago Dagang mengatakan bahwa pemerintah tengah bersiap menghadapi kemungkinan gelombang keempat Covid-19 setelah pemilihan umum negara bagian Melaka pada Sabtu lalu. Ia menjelaskan, efek dari pemilu Melaka baru dapat dideteksi dalam 10 hingga 14 hari ke depan.
"Kami terus memantau situasi di laoangan. Pemerintah sadar dan siap menghadapi kemungkinan gelombang keempat di negara ini," ucap Dagang, menjawab pertanyaan di Dewan Rakyat pada Selasa kemarin.
Ahli virologi Kumitaa Theva Das mengatakan, apabila gelombang keempat terjadi di Malaysia, maka dipastikan angka keterisian rumah sakit dan kematian akibat Covid-19 akan meningkat.
"Di Eropa, sebagian besar lonjakan kasus terjadi di kalangan orang lanjut usia dan anak-anak yang belum bisa divaksinasi," tutur Kumitaa. Ia menegaskan bahwa pemerintah berusaha keras mencegah hal serupa terjadi di Malaysia. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News