Ia mengatakan tingkat efektivitas vaksin Covid-19 akan mulai berkurang dalam beberapa bulan terakhir. Dari beragam jenis vaksin, ia menyebut buatan Sinovac adalah yang paling cepat kehilangan efektivitas.
"Walau Sinovac itu efektif, bukti-bukti menunjukkan efektivitasnya paling cepat hilang. Itulah mengapa kami ingin Anda semua menerima vaksin booster," tutur Khairy via Twitter, dikutip dari The Straits Times, Minggu, 21 November 2021.
Ia menjelaskan bahwa periode menghilangnya efektivitas Sinovac yang lebih cepat merupakan alasan mengapa interval pemberian vaksin pertama dan kedua berkisar tiga bulan. Merek lain, seperti Pfizer dan AstraZeneca, interval pemberian dosis pertama dan keduanya adalah enam bulan.
Melalui Twitter, Khairy memperlihatkan sebuah grafik data pemberian vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Sungai Buloh di Selangor. Di sana terlihat bahwa sebagian besar pasien Kategori 4 dan 5 adalah penerima vaksin Sinovac.
Sebagai perbandingan, pasien dalam kategori yang sama berjumlah 24 untuk penerima Pfizer, dan tujuh AstraZeneca.
Malaysia mulai memberikan vaksin booster pada Oktober lalu, dengan prioritas penerima adalah kalangan orang lanjut usia, tenaga kesehatan, dan kelompok rentan lain.
Hingga saat ini, lebih dari satu juta vaksin booster telah disuntikkan di seantero Malaysia.
Baca: Vaksin Booster Dinilai Penting dan Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
