Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menlu Swiss Ignazio Cassis di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menlu Swiss Ignazio Cassis di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Menlu RI dan Swiss Bahas Kolaborasi IKN hingga Pembangunan Hijau

Marcheilla Ariesta • 02 Agustus 2023 15:13
Jakarta: Swiss merupakan investor Eropa terbesar kedua di Indonesia pada 2021. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun menggarisbawahi pentingnya memastikan Perjanjian Investasi Bilateral Indonesia-Swiss dapat disahkan tahun ini.
 
"Traktat ini akan memberikan perlindungan hukum dan kepastian usaha bagi investor kita," kata Menlu Retno, dalam pernyataan pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023.
 
"Kami juga ingin berkolaborasi dengan Swiss dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia, Nusantara," sambungnya.

Ia mengatakan, kolaborasi ini utamanya di bidang industri perhotelan dan pendidikan tinggi.
 
Sementara itu, untuk upaya business-to-business, KADIN INdonesia juga berencana menyelenggarakan Indonesia-EFTA (Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa) Business Roadshow tahun depan.
 
Dalam pertemuan ini, kedua menlu juga membahas mengenai pembangunan hijau. "Indonesia berkomitmen kuat untuk berkontribusi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, antara lain melalui percepatan transisi energi," lanjut Menlu Retno.
 
Sehubungan dengan hal tersebut, Menlu Retno mengapresiasi masuknya Indonesia sebagai Negara Prioritas Kerja Sama Pembangunan Swiss 2021-2024 untuk keempat kalinya.
 
"Program ini telah mendanai 37 proyek di sektor publik-swasta, termasuk inisiatif Pengembangan Keterampilan Energi Terbarukan dan inisiatif di bawah MoU tentang Lanskap Berkelanjutan," tuturnya.
 
Semenra dari Swiss, Menlu Cassis menuturkan bahwa pihaknya ingin lebih banyak berdiskusi dengan Indonesia untuk meningkatkan masa depan kedua negara.
 
"Dalam pertemuan hari ini, kami berdiskusi bagaimana menciptakan kondisi kerangka kerja sebaik mungkin agar sektor swasta Swiss dapat berinvestasi lebih banyak lagi di Indonesia, tak hanya di sini (Jakarta), tapi juga di ibu kota baru, Nusantara," tuturnya.
 
Ia mengatakan, saat ini ada lebih dari 150 perusahaan Swiss berlokasi di Jakarta. "Mereka menciptakan lapangan kerja, kemakmuran, dan terus berbagi kekuatan inovatif untuk mendampingi INdonesia dalam krisis ekonomi ini," serunya.
 
Swiss merupakan salah satu mitra terbesar Indonesia di Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA). Tahun lalu, angka perdagangan Indonesia-Swiss meningkat hingga 38 persen dibanding tahun 2021.
 
Baca juga:  Bangkit Kembali! Nilai Perdagangan Indonesia-Swiss Sentuh Rp41 Triliun
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan