Menlu Retno Marsudi (kiri) berbicara dengan delegasi Menlu Swiss di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Menlu Retno Marsudi (kiri) berbicara dengan delegasi Menlu Swiss di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Bangkit Kembali! Nilai Perdagangan Indonesia-Swiss Sentuh Rp41 Triliun

Marcheilla Ariesta • 02 Agustus 2023 13:13
Jakarta: Perdagangan Indonesia dan Swiss meningkat hingga 38 persen pada tahun lalu. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, Swiss merupakan salah satu mitra terbesar Indonesia di Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA).
 
"Perdagangan bilateral kita berhasil bangkit kembali menjadi USD2,7 miliar (setara Rp41 triliun) tahun lalu, meningkat 38 persen dari tahun 2021," kata Menlu Retno dalam pernyataan pers bersama di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023.
 
Ia mengatakan, pemberlakukan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia-EFTA sejak November 2021, telah berkontribusi positif. Menlu Retno mengindikasikan beberapa inisiatif Indonesia untuk mempertahankan pertumbuhan perdagangan ini.

"Pertama, melibatkan semua pemangku kepentingan bisnis untuk memanfaatkan I-EFTA CEPA," ucapnya.
 
Kedua, memprioritaskan program peningkatan kapasitas pada standar Rules of Origin dan SPS.
 
Menlu Retno juga menekankan kepada Menlu Swiss Ignazio Cassis bahwa Indonesia ingin melihat pengakuan sertifikasi ISPO untuk memfasilitasi minyak sawit Indonesia memasuki pasar EFTA.
 
EFTA merupakan suatu organisasi ekonomi di Kawasan Eropa yang beranggotakan Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.
 
Implementasi perjanjian IE-CEPA ini dilakukan bersamaan dengan aturan pelaksana, yaitu Peraturan Menteri Perdagangan No.58 tahun 2021 tentang Ketentuan Asal Barang Indonesia (Rules of Origin of Indonesia), dan Ketentuan Penerbitan Deklarasi Asal untuk Barang Asal Indonesia dalam Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Negara-Negara EFTA).
 
Persetujuan IE-CEPA diharapkan juga dimanfaatkan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
 
Baca juga: Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Eropa Disebut Butuh Regulasi Tepat
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan