"Dari apa yang saya ketahui, ada beberapa (pelanggaran prosedural) serius dengan jumlah besar dan beberapa proyek yang di mark-up terlalu tinggi dan diserahkan ke pihak tertentu," kata Anwar Ibrahim usai memimpin sidang pertama Kabinet pada Senin, 5 Desember 2022.
"Hal ini mengakibatkan pihak-puhak tersebut menghabiskan banyak uang," sambungnya, dilansir dari The Star, Selasa, 6 Desember 2022.
Baca juga: Muhyiddin: Koalisi Perikatan Nasional akan Segera Calonkan Pemimpin Oposisi Malaysia
Ia menuturkan, belum ada pembicaraan lebih lanjut untuk menyelidiki masalah ini. Namun, kata Anwar, ia akan menyerahkan kepada Kabinet untuk kelanjutan putusannya.
"Karena tidak disebutkan dalam rapat Kabinet, saya akan menyerahkan kepada mereka dan departemen terkait untuk menilai masalah ini," kata Anwar.
Namun, Muhyiddin mengecam tuduhan penggelapan dana tersebut. Menurutnya, dana sebesar itu tentu tidak akan luput dari perhatian Departemen Audit Nasional (JAN) - lembaga pengaudit pengeluaran pemerintah.
"Tidak ada satu sen pun dari uang ini yang masuk ke rekening pribadi saya. Tidak masuk akal jika uang yang dimaksudkan untuk bantuan publik, yang langsung disetor ke rekening warga, dapat dialihkan ke rekening saya," kata Ketua Perikatan Nasional (PN) itu.
Ia menegaskan dirinya tidak pernah menggelapkan atau menyalahgunakan dana yang dimaksudkan untuk membantu masyarakat. Menurutnya, jika ia melakukannya, pasti penyelidikan terkait hal ini sudah dimulai sejak lama.
Muhyiddin mengklaim tuduhan ini dimunculkan untuk membungkam oposisi mengkritik pemerintah persatuan yang baru. "Anda telah menjadi pemerintah, jadi bertindaklah sebagai pemerintah daripada memainkan semua gerakan politik karena rakyat tidak percaya pada rencana pemerintah untuk mereka," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News