Ini merupakan pidato langsung pertamanya kepada publik sejak pengadilan memerintahkan dia untuk menghentikan tugasnya sebagai perdana menteri saat meninjau masa jabatannya.
Baca: Pengadilan Tangguhkan Jabatan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha. |
"Saya akan terus melakukan tugas dan tanggung jawab saya sebagai menteri pertahanan untuk rakyat dan Thailand setiap hari," kata Prayut di akun Twitter kantor perdana menteri, Kamis 25 Agustus 2022, dikutip dari Channel News Asia, Jumat 26 Agustus 2022.
Mahkamah Konstitusi pada Rabu memutuskan untuk mendengarkan petisi yang diajukan oleh partai oposisi utama yang menyatakan bahwa tahun-tahun yang dihabiskan Prayut sebagai kepala junta militer setelah ia mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tahun 2014, harus diperhitungkan dalam keseluruhan masa jabatannya. Konstitusi menetapkan batas masa jabatan delapan tahun untuk perdana menteri.
Masih belum jelas kapan pengadilan akan memberikan keputusan tentang peninjauan tersebut.
Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan menjabat sebagai penjabat perdana menteri ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu. Dia menolak menjawab pertanyaan wartawan pada hari pertamanya di kantor perdana menteri pada Jumat.
Kontroversi mengenai batas masa jabatan Prayuth adalah episode terakhir dalam hampir dua dekade kekacauan politik yang terputus-putus. Termasuk dua kudeta dan protes kekerasan, yang berasal dari penentangan terhadap keterlibatan militer dalam politik dan tuntutan untuk perwakilan yang lebih besar ketika kesadaran politik tumbuh.
Seorang juru bicara pemerintah, Anucha Burapachaisri mengatakan, pada Jumat bahwa kabinet tetap berfungsi seperti biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News