Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto. Dok. Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto. Dok. Kemenlu RI

Vaksin Kepercayaan Strategis untuk ASEAN

Fajar Nugraha • 16 Juni 2022 23:41
New Delhi: Pada Delhi Dialogue XII pada 16 Juni 2022 di New Delhi, India, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memaparkan ‘vaksin’ kepercayaan strategis di ASEAN. Ini ampuh untuk melawan virus defisit kepercayaan.
 
Menlu Retno dalam pidatonya sebelumnya memperingatkan ancaman dari defisit kepercayaan. Sebelum disadari defisit kepercayaan bisa dengan mudah meningkat menjadi konflik terbuka. Indo-Pasifik di mata Menlu Retno harus sangat berhati-hati.
 
Baca: Singgung Rusia-Ukraina, Menlu Retno Peringatkan Ancaman Defisit Kepercayaan.

“Ini adalah peringatan bagi kita semua di Indo-Pasifik, termasuk untuk ASEAN dan India. Selama lebih dari lima dekade ASEAN telah bekerja keras untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam dialog yang dikutip Medcom.id, dari Kemenlu RI.
 
Defisit kepercayaan seperti ‘virus’ yang mencegah negara-negara untuk bekerja sama. Memaksa negara-negara untuk melihat dunia dari pola pikir zero-sum dan memberanikan negara-negara untuk menganut unilateralisme. Sebelum disadari defisit kepercayaan bisa dengan mudah meningkat menjadi konflik terbuka.
 
“Kami mengembangkan ‘vaksin’ kepercayaan strategis untuk melawan ‘virus’ defisit kepercayaan. Dan ‘vaksin’ ini sebenarnya telah ada dalam gen Outlook ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP),” imbuh Menlu Retno.
 
Menurut Menlu, persyaratannya cukup sederhana:
 
Pertama, arsitektur regional di Indo-Pasifik harus inklusif.
 
Kerangka kerja sama apapun tidak bisa menjadi alat untuk mengasingkan negara lain. ASEAN menurtu Menlu Retno membuka pintu kami untuk kolaborasi dengan semua negara yang menganut prinsip yang sama.
 
Kedua, dunia perlu fokus pada kerja sama yang konkret. Untuk membuat dampak yang langgeng, setiap kerangka kerja sama harus membawa manfaat langsung bagi masyarakat.
 
“Empat bidang prioritas yang diidentifikasi dalam AOIP dapat menjadi titik awal yang baik. Isu maritim sangat relevan dalam konteks kemitraan ASEAN-India” ujar Menlu Retno.
 
“Lingkup maritim harus menjadi sumber kolaborasi yang lebih kuat di antara kita, bukan permusuhan. Dan kerja sama maritim harus menjadi masa depan yang menyatukan ASEAN dan India bukan memecah belah”.
 
“Tidak seperti vaksin untuk covid-19 vaksin kepercayaan strategis tidak pernah kekurangan pasokan. Tapi sayangnya seperti vaksin untuk covid-19 keraguan juga ada ketika harus mengambil ‘vaksin’ kepercayaan strategis,” imbuh terangan itu.
 
Meskipun demikian Menlu Retno memastikan mereka yang disuntik ‘vaksin’ kepercayaan strategis berada di jalan yang benar menuju kawasan Indo-Pasifik yang lebih damai, stabil, dan sejahtera.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan