Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kiya Masahiko saat berbicara kepada awak media di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kiya Masahiko saat berbicara kepada awak media di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Jepang Tunjukkan Keseriusan Kerja Sama Mobil Listrik dengan ASEAN

Marcheilla Ariesta • 21 Februari 2024 21:54
Jakarta: Kemitraan Jepang dan ASEAN telah memasuki usia 50 tahun. Di usia emas ini, Jepang sedang berupaya mewujudkan kemitraan e-mobilitasnya dengan ASEAN.
 
Bersama Tiongkok dan Korea Selatan, Jepang sepakat membantu ASEAN membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) regional.
 
ASEAN dan Jepang telah memasukkan kemitraan terkait kendaraan listrik sebagai bidang kerja sama yang mungkin dilakukan dalam apa yang disebut “pernyataan visi bersama” yang memetakan arah masa depan hubungan mereka.

Akhir tahun lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan bahwa Jepang akan menyediakan USD1 miliar (setara Rp15,6 triliun) untuk ekosistem kendaraan listrik regional ASEAN. Namun, tidak banyak yang diketahui tentang pendanaan ini.
 
Saat ditanya wartawan di Jakarta, Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kiya Masahiko tidak merinci pendanaan sebesar tersebut. Namun, ia hanya mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk mengimplementasikan kemitraan EV.
 
"Kami bekerja sama dengan ASEAN, serta masing-masing negara anggota, untuk menerapkan inisiatif ini," kata Masahiko, saat ditemui di sela peringatan 50 Tahun Jepang-ASEAN di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.
 
Masahiko kemudian mengemukakan pernyataan visi bersama ASEAN-Jepang.
 
Berdasarkan rencana implementasi visi bersama ini, Tokyo dan ASEAN sedang menjajaki kemitraan terkait industri otomotif generasi mendatang. Hal ini termasuk bermitra dengan Asia Zero Emission Community (AZEC), dan berupaya mewujudkan diversifikasi portofolio produksi dan ekspor kendaraan listrik.
 
AZEC adalah platform negara-negara Asia yang fokus pada promosi dekarbonisasi.
 
"(Industri otomotif) generasi berikutnya disebutkan dalam pernyataan visi bersama. Jadi komitmen telah dibuat oleh semua pihak mitra, termasuk Jepang dan ASEAN, bahwa inisiatif ini harus dilaksanakan," tutur Masahiko.
 
ASEAN berupaya membangun apa yang disebutnya 'ekosistem kendaraan listrik regional.' Secara ekosistem, hal ini berarti wilayah tersebut dapat menetapkan standar yang sama untuk colokan listrik dan komponen lainnya, sehingga memfasilitasi perdagangan kendaraan listrik antar anggotanya.
 
Baca juga:  Pentingnya Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan