Neta V di SPKLU. Neta
Neta V di SPKLU. Neta

Pentingnya Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Ekawan Raharja • 21 Februari 2024 08:45
Jakarta: Indonesia sedang berusaha untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, dari hulu hingga hilir. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyebut sangat penting membangun ekosistem electric vehicle untuk percepatan pembangunan industri kendaraan listrik.
 
Menurut Erick, intervensi Pemerintah terhadap industri otomotif merupakan hal yang lumrah jika ingin mempercepat pertumbuhan di industrinya. Ia menekankan, pada era 1980-an, Pemerintah juga melakukan program keberpihakan dalam melakukan melakukan industrialisasi motor dan mobil.
 
"Apalagi yang namanya motor dan mobil listrik itu tadi, bahan bakar bakunya ada di kita. Artinya jangan dilihat subsidi impor motor dan mobilnya, tetapi ekosistem di bawahnya akan terkena dampak positif juga," ujar Erick dikutip dari Antara.

Opsi subsidi terhadap mobil dan motor listrik impor dinilai dapat mendorong percepatan pertumbuhan industri baterai motor dan mobil listrik di Indonesia. Hal tersebut dimungkinkan karena Indonesia menguasai material nikel atau bahan baku utama baterai motor dan mobil listrik.
 
Baca Juga:
Suzuki Jimny 5-Door Sahabat Tangguh Berpetualang

 
"Sekarang pemerintah, bukan hanya BUMN. Bagaimana pemerintah sudah melakukan kebijakan penggunaan kendaraan motor dan mobil itu mendapatkan subsidi Impor. Banyak yang bertanya, kenapa kendaraan listrik disubsidi," katanya.
 
Erick menekankan bahwa membangun industri kendaraan listrik itu perlu dukungan banyak pihak, sebab dalam membangun industri ini tidak seperti membalikkan telapak tangan.
 
"Kan dalam melakukan intervensi tidak bisa seperti sulap. Dibicarakan hari ini, besok jadi. Itu kan perlu proses. Dan yang pasti kita perlu percepatan," ucap Erick.
 
Lebih lanjut, Erick mengatakan, pihaknya telah mendorong berbagai BUMN untuk bertindak sejak dini. Pertama, sejak tiga tahun lalu, ia telah meminta membangun ekosistem daripada baterai kendaraan Listrik.
 
Baca Juga:
Penuhi Kebutuhan Ban Performa Tinggi, Nih Jagoan Baru Accelera di IIMS 2024

 
Selanjutnya, Erick mendorong PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk memberikan potongan harga pada malam hari. Sebab 80 persen pengisian daya baterai listrik di lakukan di rumah.
 
"Langkah selanjutnya adalah kita dorong lagi bagaimana nanti kendaraan listrik ini ada recycling battery. Itu tidak kalah pentingnya karena nikel itu kan suatu hari akan habis. Jadi kalau recycling ini kita dorong dan memenuhi 90 persen kebutuhan Nikel, ini kan menjadi suatu hal yang positif. Ini sesuatu hal yang kita dorong lagi," kata Erick.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan