Miliarder kontroversial ini, yang dua kali terpilih sebagai perdana menteri dan digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006, dipenjara selama delapan tahun atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan sekembalinya ke Thailand pada Agustus lalu. Namun dalam beberapa hari, hukumannya dikurangi menjadi satu tahun oleh Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.
Berbicara kepada awak media sebelum menaiki pesawat hari Sabtu ini, 17 Februari 2024, PM Srettha Thavisin mengatakan pembebasan Thaksin akan dilakukan "pada tanggal 18" dan ditangani "sesuai aturan hukum."
Rencana pembebasan disampaikan setelah Menteri Kehakiman Thailand Tawee Sodsong mengatakan awal pekan ini bahwa Thaksin, 74 tahun, akan termasuk di antara 930 tahanan yang diberikan pembebasan dini dengan syarat (parole).
"Dia termasuk kelompok yang kondisinya kritis atau berusia di atas 70 tahun. Otomatis dia akan dibebaskan setelah enam bulan," kata Tawee, seperti dilansir dari laman Digital Journal.
Kesehatan Thaksin Shinawatra
Media Thailand melaporkan bahwa Thaksin mungkin akan dibebaskan pagi-pagi sekali, namun PM Srettha mengaku tidak mengetahui rinciannya seperti apa nanti.Kepulangan Thaksin bertepatan dengan kembalinya partai Pheu Thai ke pemerintahan yang beraliansi dengan partai-partai pro-militer. Hal ini membuat banyak warga Thailand menyimpulkan bahwa sebuah kesepakatan telah dicapai untuk mengurangi masa hukumannya.
Rumor tersebut semakin kuat ketika Thaksin dipindahkan ke rumah sakit polisi, beberapa jam setelah dijatuhi hukuman karena kesehatannya yang buruk, dan tidak jelas apakah ia pernah menghabiskan waktu di sel penjara.
Media lokal melaporkan bahwa Thaksin menderita sesak dada dan tekanan darah tinggi ketika dirawat di rumah sakit, dan keluarganya mengatakan ia telah menjalani dua operasi di bulan-bulan berikutnya.
Baca juga: Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Terima Bebas Bersyarat, Apa Alasannya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News