Malaysia memulai kampanye vaksinasi pada 24 Februari lalu dengan menggunakan vaksin yang dikembangkan Pfizer-BioNTech.
Persetujuan bersyarat ini berarti Malaysia akan menggunakan vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Sinovac. "Tapi kedua perusahaan tersebut akan diminta untuk memberikan data tambahan mengenai pengiriman bergulir yang memastikan efektivitas dan keamanan vaksin," kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 2 Maret 2021.
Ia menambahkan, otoritas kesehatan juga mengevaluasi vaksin covid-19 yang diproduksi oleh Gamaleya Research Institute Rusia, dan fasilitas pembotolan lokal untuk vaksin Sinovac.
Sinovac menandatangani kesepakatan dengan Pharmaniaga Malaysia, yang akan melakukan proses pengisian dan penyelesaian untuk distribusi vaksin di Malaysia, sebelum kemudian memproduksinya secara lokal.
Malaysia bertujuan untuk memvaksinasi setidaknya 80 persen dari populasi sekitar 32 juta pada Februari tahun depan.
Bulan lalu, pemerintah mengatakan telah mengamankan 66,7 juta dosis vaksin, cukup untuk menutupi lebih dari populasinya.
Baca juga: CDC Tegaskan Varian Covid-19 Ancaman Nyata Pengembangan Vaksin
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id