"Kami membahas pentingnya perdagangan yang adil, terbuka dan non diskriminatif," kata Menlu Retno Marsudi di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri.
"Perdagangan yang adil, terbuka, dan non diskriminatif akan berkontribusi banyak bagi pemulihan ekonomi, akan sangat membantu pencapaian target SDGs yang menyisakan waktu 9 tahun lagi," lanjut dia.
Menlu Retno menekankan agar berbagai kebijakan ekonomi hijau ditempatkan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, hanya itu cara keberlanjutan dapat tercapai.
"Kita juga harus mencegah penyalahgunaan isu lingkungan sebagai hambatan dalam perdagangan," lanjutnya.
Tak hanya mengenai perdagangan, Retno dan Le Drian juga membahas kolaborasi mempercepat transisi energi. Menurut Retno, transisi energi merupakan salah satu prioritas presidensi G20 Indonesia.
"Transisi energi bukan merupakan opsi, namun sebuah keniscayaan. Karenanya, kolaborasi diperlukan untuk mendukung proses transisi tersebut, antara lain dalam investasi dan technology transfer," imbuh Retno.
Ia mengapresiasi komitmen Prancis untuk mendukung pendanaan proyek transisi energi di Indonesia sebesar 500 juta Euro.
"Komitmen ini akan ditandatangani hari ini dengan Kemenkomarves, PLN, dan Agen Pembangunan Perancis AFD," pungkasnya.
Baca: Kerja Sama Maritim Hingga Kesehatan Masuk Rencana Aksi RI-Prancis 2022-2027
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News