"PBB harus lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk memperkuat PBB," kata Jokowi dalam pidatonya pada Selasa 22 September 2020 waktu New York atau Rabu 23 September 2020 waktu Indonesia.
Menurut Jokowi, PBB perlu berbenah diri melakukan reformasi, revitalisasi, dan efisiensi. PBB juga harus membuktikan jika pesan multilateralisme tersampaikan, termasuk pada saat terjadinya krisis.
Indonesia, kata Jokowi, memiliki keyakinan kuat terhadap PBB. Semangat multilateralisme adalah cara mutlak menuju kesetaraan.
"PBB bukanlah sekadar sebuah gedung di kota New York, tapi sebuah cita-cita dan komitmen bersama seluruh bangsa untuk mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi generasi penerus," ucap ujar Kepala Negara.
Baca: Di PBB, Jokowi Tegaskan Kembali Mendukung Palestina Merdeka
Jokowi mengatakan seluruh cita-cita itu perlu dukungan dari seluruh negara. Pemimpin global harus bersatu memperjuangkan perdamaian selain mengamankan kepentingan nasionalnya.
"Collective global leadership harus diperkuat. Jangan lupa kita semua mempunyai tanggung jawab untuk kontribusi menjadi bagian bagi solusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan dunia," ucap dia.
Jokowi menyebut kekompakan pemimpin dunia memengaruhi terwujudnya perdamaian dunia. Semangat kolaborasi sangat penting mewujudkan dunia yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News