Menlu Rusia Sergey Lavrov hadir di KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, 13 November 2022. (TANG CHHIN Sothy / AFP)
Menlu Rusia Sergey Lavrov hadir di KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, 13 November 2022. (TANG CHHIN Sothy / AFP)

AS dan Rusia Gagal Sepakati Pernyataan Gabungan di KTT ASEAN

Willy Haryono • 13 November 2022 17:06
Phnom Penh: Amerika Serikat (AS) dan Rusia gagal menyepakati bahasa dalam pernyataan gabungan di hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-40 dan 41 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Minggu, 13 November 2022. Peristiwa ini meningkatkan kekhawatiran bahwa tidak akan ada konsensus dalam KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.
 
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyalahkan AS dan sekutunya atas tidak tercapainya kesepakatan di KTT ASEAN. Ia menegaskan bahwa Rusia sama sekali tidak dapat menerima penggunaan bahasa seputar situasi di Ukraina dalam pernyataan gabungan KTT ASEAN.
 
Lavrov kemudian menuding AS telah berhasil memecah 10 negara anggota ASEAN 10 dan juga menuduh NATO telah meningkatkan aktivitasnya di kawasan.

Dikutip dari Japan Times, Rusia menolak mendeskripsikan invasinya di Ukraina sebagai perang, dan bersikeras bahwa langkah yang dilakukan Negeri Beruang Merah pada Februari lalu itu adalah "operasi militer khusus."
 
"Ada kecenderungan jelas mengenai militerisasi di kawasan melalui koordinasi upaya sekutu lokal AS seperti Australia, Selandia Baru, dan Jepang dengan perluasan NATO," kata Lavrov, berbicara di Kamboja sebelum bertolak menuju Bali untuk mengikuti rangkaian KTT G20.
 
Presidem Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak hadir dalam KTT G20. Padahal pertemuan tersebut akan dihadiri jajaran pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
 
Invasi Rusia ke Ukraina telah memecah komunitas internasional. AS dan sekutunya menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Rusia dan memberikan bantuan militer serta ekonomi kepada Ukraina.
 
Konflik dua negara bertetangga itu telah mengganggu kerja sama internasional dalam cakupan yang lebih luas, dengan beberapa pertemuan multilateral tahun ini berakhir dengan perselisihan.
 
Baca:  Ukraina Desak ASEAN Hentikan 'Hunger Games' Rusia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan