Menlu Ukraina Dmytro Kuleba berbicara di sela KTT ASEAN ke-40 dan 41 di Phnom Penh, Kamboja, 12 November 2022. (TANG CHHIN Sothy / AFP)
Menlu Ukraina Dmytro Kuleba berbicara di sela KTT ASEAN ke-40 dan 41 di Phnom Penh, Kamboja, 12 November 2022. (TANG CHHIN Sothy / AFP)

Ukraina Desak ASEAN Hentikan 'Hunger Games' Rusia

Willy Haryono • 13 November 2022 12:56
Phnom Penh: Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mendesak negara-negara anggota ASEAN mengambil segala langkah untuk menghentikan Rusia yang saat ini disebutnya sedang bermain "Hunger Games" atas perjanjian ekspor biji-bijian Laut Hitam. Perjanjian antara Rusia-Ukraina yang dimediasi PBB serta Turki itu terancam kedaluwarsa pekan depan.
 
Perjanjian yang bertujuan mengekspor biji-bijian dan pupuk dari beberapa pelabuhan di Laut Hitam itu terancam berakhir pada 19 November jika Rusia atau Ukraina menolak memperpanjangnya.
 
Berbicara dalam konferensi pers di sela KTT ASEAN di Kamboja pada Sabtu kemarin, Kuleba mengatakan bahwa sejumlah langkah harus dilakukan terhadap Rusia terkait perjanjian biji-bijian. Ia menuding pihak Rusia secara sengaja menunda pengiriman biji-bijian yang berimbas pada melonjaknya harga di level global.

"Merupakan hal penting untuk memastikan para staf inspeksi Rusia bekerja dengan itikad baik dan tidak sengaja menunda-nunda saat memeriksa sejumlah kapal," tutur Kuleba, dikutip dari laman Asia One, Minggu, 13 November 2022.
 
"Saya menyerukan semua anggota ASEAN untuk mengambil setiap langkah yang memungkinkan demi menghentikan Rusia yang sedang bermain Hunger Games dengan dunia," sambungnya. 'Hunger Games' yang dimaksud Kuleba dalam konteks perjanjian biji-bijian adalah suatu tindakan tertentu yang dapat memicu kelaparan karena minimnya pasokan pangan.
 
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, lebih dari 10 juta ton biji-bijian dan produk pangan telah diekspor dari Ukraina di bawah perjanjian Laut Hitam. PBB berulang kali mengingatkan bahwa perang Rusia di Ukraina memperburuk krisis pangan global dan membuat puluhan juta orang terancam kelaparan.
 
Ukraian telah mengikuti KTT ASEAN dan KTT Asia Timur untuk kali pertama pekan ini. Jajaran pemimpin dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Korea Selatan dan Australia termasuk dari peserta yang hadir, termasuk Menlu Rusia Sergey Lavrov.
 
Kuleba mengatakan Lavrov tidak meminta untuk bertemu dengannya selama penyelenggaraan KTT ASEAN dan KTT Asia Timur.
 
"Jika dia memintanya, kami akan mempertimbangkan permintaan itu secara matang. Tapi sejauh ini tidak ada satu pun indikator yang menunjukkan Rusia ingin secara tulus bernegosiasi," ungkap Kuleba.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
 
Baca:  Potret Kapal Bermuatan Gandum Tinggalkan Pelabuhan Ukraina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan