Warga Singapura mengenakan masker hindari ancaman virus korona. Foto: Channel News Asia
Warga Singapura mengenakan masker hindari ancaman virus korona. Foto: Channel News Asia

Pengamat Singapura Tegaskan Kebijakan Covid-19 Negaranya Dinilai Efektif

Fajar Nugraha • 24 September 2021 16:02

 
Negeri Singa melaporkan 1.504 kasus baru pada Kamis. Dua kematian lagi dilaporkan pada hari Kamis oleh MOH, sehingga jumlah kematian nasional menjadi 70.
 
Hingga Kamis siang, 1.120 kasus covid-19 dirawat di rumah sakit. Ada 163 kasus penyakit serius yang membutuhkan suplementasi oksigen dan 23 pasien di unit perawatan intensif.

Profesor Dale Fisher, konsultan senior di Divisi Penyakit Menular National University Hospital (NUH), mengatakan bahwa Singapura menangani transisi ke kehidupan endemik dengan covid-19 dengan "cara yang sangat cerdas dan rasional".
 
"Jauh lebih mudah untuk membuka pintu dan mengatakan ini adalah Hari Kebebasan tetapi itu datang dengan harga yang jauh lebih tinggi," ucap Fisher pada webinar pada Kamis malam tentang strategi keluar covid-19 Singapura.
 
Tetapi pada saat yang sama, tidak mungkin untuk melanjutkan penguncian dan keluar rumah sangatlah penting, karena penguncian memengaruhi mental orang.
 
Dia mengatakan bahwa peningkatan kasus lebih cepat dari yang diperkirakan, tetapi "angka kunci" adalah jumlah kasus parah di rumah sakit.
 
"Untuk menjaga hal-hal dalam perspektif tetapi sekitar 98 persen dari semua kasus tidak menunjukkan gejala atau ringan," imbuh Fisher.
 
Profesor Paul Tambyah, wakil direktur Infectious Diseases Translational Research Program di NUS Yong Loo Lin School of Medicine mengatakan, bahwa jumlah saat ini mirip dengan banyak infeksi saluran pernapasan endemik di Singapura, seperti tuberkulosis dan influenza.
 
"Masalahnya adalah ini adalah penyakit baru dan itulah mengapa orang khawatir. Kami akrab dengan tuberkulosis dan influenza yang telah hidup dengan keduanya selama lebih dari seratus tahun," tambahnya.
 
"Begitu kita tahu lebih banyak tentang penyakit ini, pencegahannya (melalui vaksin yang lebih baik) dan penularannya, kita tidak akan terlalu khawatir. Semoga itu akan segera datang,” pungkas Tambyah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan