PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam konferensi pers di Putrajaya, 2 Desember 2022. (Arif Kartono / AFP)
PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam konferensi pers di Putrajaya, 2 Desember 2022. (Arif Kartono / AFP)

Anwar Ibrahim: Menteri Kabinet Malaysia Setuju Gajinya Dipotong 20 Persen

Marcheilla Ariesta • 05 Desember 2022 17:09
Putrajaya: Para menteri Kabinet Malaysia di bawah pemerintah persatuan telah setuju untuk memotong gaji bulanan mereka sebesar 20 persen. Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengumumkannya usai rapat kabinet khusus.
 
Ia mengatakan, dalam rapat kabinet khusus, para menteri menyetujui usulan tersebut karena prihatin dengan persoalan yang dihadapi masyarakat.
 
"Ini sampai ekonomi pulih. Jika ekonomi pulih dalam tiga tahun, kami akan meninjau ini. Pemotongan gaji memang tidak tepat, tapi saya berterima kasih atas kesediaan mereka berkorban sedikit," kata Anwar, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 5 Desember 2022.

"Ada sebagian orang yang mengatakan Anwar tidak mengambil gaji Perdana Menteri, dia akan mengambil gaji Menteri Keuangan. Itu tidak benar. Hanya ada satu gaji,” terangnya dalam konferensi pers setelah memimpin rapat kabinet pertamanya.
 
Anwar, yang juga menteri keuangan, diapit oleh wakil perdana menteri Ahmad Zahid Hamidi dan Fadillah Yusof serta Kepala Sekretaris Pemerintah Mohd Zuki Ali selama konferensi pers di kantor perdana menteri.
 
Selama kampanye pemilihan umum baru-baru ini, Anwar berjanji untuk melepaskan gajinya sebagai solidaritas dengan penderitaan rakyat Malaysia.
 
Pada Jumat malam lalu, perdana menteri baru meluncurkan susunan kabinetnya. Timnya terdiri dari 28 menteri, lebih sedikit dari tim Kabinet baru-baru ini yang dipimpin oleh pemerintahan yang dipimpin oleh Ismail Sabri Yaakob dan Muhyiddin Yassin.
 
Di bawah pemerintahan Ismail Sabri, ada 31 menteri dan 38 deputi. Muhyiddin, sementara itu, memiliki Kabinet yang terdiri dari 32 menteri dan 38 deputi.
 
Sebelumnya, Anwar mengatakan kabinetnya akan dirampingkan. Dia juga mengatakan akan meniadakan pengangkatan menteri kabinet sebagai bentuk penghargaan.
 
Pemilihan 19 November tidak menghasilkan pemenang yang jelas, baik Pakatan Harapan (PH) dari Anwar maupun Perikatan Nasional (PN) dari Muhyiddin tidak dapat mengamankan mayoritas sederhana di Majelis Rendah dengan 222 kursi.
 
PH memenangkan 81 kursi sementara PN menguasai 73 kursi, menempatkan keduanya pada posisi untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Sebuah koalisi perlu didukung oleh setidaknya 112 anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan berikutnya. 
 
Kedua koalisi berebut untuk menggalang dukungan dari BN, GPS dan Gabungan Rakyat Sabah (GRS).
 
BN yang berada jauh di urutan ketiga berhasil merebut 30 kursi. GPS meraih 23 kursi sementara GRS tampil sebagai pemenang dengan enam kursi.
 
Raja telah meminta PH dan PN untuk membentuk pemerintahan persatuan, tetapi PN menolak usulan tersebut. Menyusul pertemuan para penguasa Melayu pada 24 November mengenai kebuntuan politik, Istana Negara mengumumkan bahwa Anwar akan menjadi perdana menteri berikutnya.
 
Setelah dilantik pada 24 November, Anwar mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah persatuan terdiri dari PH, BN dan GPS. Pemerintah juga menyertakan Parti Warisan Sabah, Aliansi Demokrasi Bersatu Malaysia dan anggota parlemen independen lainnya.
 
Sehari kemudian, dia mengatakan bahwa GRS juga bergabung dengan pemerintah persatuan.
 
Baca:  Usai Tolak Gaji PM, Anwar Ibrahim Juga Ogah Pakai Mobil Dinas Mewah
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan