Warga Myanmar menentang kudeta militer dengan lakukan protes. Foto: AFP
Warga Myanmar menentang kudeta militer dengan lakukan protes. Foto: AFP

Akhiri Protes Senyap, Ribuan Pedemo Antikudeta Myanmar Turun ke Jalan

Fajar Nugraha • 25 Maret 2021 17:04
Yangon: Para pedemo penentang kudeta militer di Myamar kembali turun ke jalan. Sehari sebelumnya, para aktivis melakukan aksi senyap setelah bocah berusia tujuh tahun tewas ditembak pihak keamanan.
 
Protes jalanan diadakan di ibu kota komersial Yangon, pusat kota Monywa dan beberapa kota lainnya. Namun polisi lagi-lagi berupaya untuk membubarkan demonstrasi yang dilakukan sejak Aung San Suu Kyi dilengserkan militer pada 1 Februari lalu.
 
Baca: ’Protes Senyap' Digelar usai Bocah 7 Tahun Tewas Tertembak di Myanmar.

Menurut laporan Hinthar Media Corp, Kamis 25 Maret 2021, polisi Myanmar membubarkan demonstrasi jalanan di Kota Mawlamyine dan menangkap 20 orang.
 
“Sedikitnya dua orang terluka tetapi tidak ada laporan lain segera mengenai korban di tempat lain,” ujar laporan dari Hinthar Media Corp.
 
Sementara kantor berita Myanmar Now mengatakan, lima orang lagi terluka dalam semalam di Mandalay. “Seorang remaja berusia 16 tahun kemudian meninggal setelah ditembak di punggungnya,” sebut kantor berita itu.
 
Nant Khi Phyu Aye, salah satu dari pedemo yang berada di jalan mengatakan, banyak pengunjuk rasa adalah anak-anak muda. "Mereka ingin melakukan protes setiap hari tanpa melewatkan satu hari pun," katanya.
 
"Apakah kita bersatu? Ya, kita bersatu," teriak pengunjuk rasa di Monywa.
 
"Revolusi harus menang,” seru para pedemo.
 
Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, setidaknya 286 orang tewas ketika pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan ketika mereka mencoba untuk memadamkan kerusuhan berminggu-minggu sejak kudeta 1 Februari.
 
Sebagai tanda meningkatnya tekanan internasional, Amerika Serikat (AS). berencana untuk menjatuhkan sanksi pada dua konglomerat yang dikendalikan oleh militer Myanmar. Tidak dijelaskan siapa dua konglomerat tersebut.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan