Dalam pidato tersebut, Menlu Retno mengutip arogansi Israel yang terus menyerang rakyat Palestina di Jakur Gaza tanpa toleransi terhadap kewajiban internasional dengan mengutip pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu, "tidak akan ada bisa yang menghentikan kami. Bukan Mahkamah Internasional, dan bukan siapa saja."
Menlu Retno menyampaikan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri telah lama dinegasi oleh Israel. Bahkan, okupasi Israel telah memberangus rakyat Palestina untuk dapat melaksanakan hak menentukan nasib sendiri.
Bahkan Menlu menyampaikan pendudukan oleh Israel terhadap Palestina adalah ilegal karena berbagai alasan.
"Salah satunya pendudukan dilakukan dengan menggunakan kekerasan senjata yang tidak dibenarkan," ucap Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 24 Februari 2024.
"Juga terkait dengan kebijakan Israel melakukan ekspansi wilayah secara ilegal di wilayah Palestina yang diokupasi."
"Demikian pula kebijakan apartheid Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah yang didudukinya," tutur Hikmahanto.
Oleh karenanya, lanjut dia, Menlu Retno meminta ICJ agar menyatakan pendudukan Israel sebagai pendudukan ilegal dan memintanya untuk segera diakhiri. Bahkan, Menlu Retno meminta Mahkamah Internasional untuk mengakhirinya sekarang juga.
Menlu Retno juga menyampaikan kepada Mahkamah Internasional mengenai adigium hukum, yaitu tiada satu pun yang dapat menikmati keuntungan secara hukum yang didasarkan pada tindakan-tindakan ilegal.
"Ini tentu berlaku bagi Israel yang ingin menikmati pendudukan yang permanen atas tindakannya yang ilegal," sebut Hikmahanto.
Sebagai penutup, Menlu Retno menyampaikan pertanyaan retorik untuk menggugah nurani para hakim Mahkamah Internasional, mengenai "apakah masyarakat internasional akan terus membiarkan Israel memanipulasi hukum internasional untuk membenarkan tindakan ilegal mereka atas hak-hak fundamental rakyat Palestina?"
Baca juga: Di ICJ, Indonesia Tegas Minta Pasukan Israel Mundur dari Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News