"Saya informasikan bahwa berdasarkan laporan TNI dan Polri, kami telah mengidentifikasi koordinator dan dalang sindikat yang membawa para imigran gelap ini untuk masuk ke Malaysia. Sekarang otoritas terkait tinggal melakukan tindakan lebih lanjut," kata Wakil Direktur Operasi Maritim Johor Kapten (Maritim) Simon Templer Lo Ak Tusa, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 16 Desember 2021.
"Pihak berwenang kami bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dalam masalah ini karena insiden ini telah menyebabkan begitu banyak kematian," tambah kapten.
Baca: 8 Mayat Kembali Ditemukan dari Kapal Pembawa WNI, Total 19 Tewas.
Ketika ditanya bagaimana kapal ini berhasil melewati pertahanan laut, dia mengatakan cuaca buruk mempengaruhi kemampuan radar untuk mendeteksi kapal.
"Radar memiliki keterbatasan dalam periode tertentu, dan jika laut berombak dalam cuaca buruk, itu akan mengganggu transmisi radar dan kemampuan kami untuk mendeteksi (perahu yang membawa imigran ilegal)," ucapnya.
Dia menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan akan dilakukan setidaknya selama empat hari untuk menemukan orang hilang.
“Mengikuti protokol kami, pencarian dan penyelamatan akan berlanjut setidaknya selama empat hari, dan setelah itu akan tergantung pada indikasi atau tanda yang kami dapatkan,” katanya.
Tim penyelamat menemukan delapan mayat lagi pada Kamis pagi waktu Malaysia. Total, jumlah korban tewas dalam kecelakaan ini mencapai 19 jiwa.
“Enam mayat yang ditemukan pada Kamis adalah laki-laki, sementara dua lainnya perempuan,” tutur Kapten Simon.
Dia mengatakan, kedelapan orang itu terdampar di pantai Tanjung Balau, sekitar 2 km dari lokasi kejadian.
“Kami masih mencari 17 orang yang hilang. Kami akan melanjutkan operasi pencarian kami, melalui darat, laut dan udara untuk menemukannya,” imbuhnya.
Tim penyelamat di pantai Tanjung Balau terlihat mengenakan alat pelindung diri lengkap saat mengevakuasi jenazah. Jenazah dikirim ke pos Angkatan Bersenjata Malaysia Tanjung Sepang di Kota Tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News