Ini adalah hari kedua pihak berwenang Malaysia melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Pada Rabu, 11 orang ditemukan tewas sementara 14 orang berhasil diselamatkan.
Baca: 16 WNI Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Malaysia, 20 Masih Hilang.
“Enam mayat yang ditemukan pada Kamis adalah laki-laki, sementara dua lainnya perempuan,” ujar Wakil Direktur Operasi Maritim Johor Kapten (Maritim) Simon Templer Lo Ak Tusa, seperti dikutip Channel News Asia.
Dia mengatakan, kedelapan orang itu terdampar di pantai Tanjung Balau, sekitar 2 km dari lokasi kejadian.
“Kami masih mencari 17 orang yang hilang. Kami akan melanjutkan operasi pencarian kami, melalui darat, laut dan udara untuk menemukannya,” katanya.
Dalam konferensi pers, Kapten Lo Ak Tusa mengatakan: "Status 50 orang yang berada di atas kapal diklasifikasikan sebagai imigran ilegal karena orang asing yang ingin masuk ke Malaysia diharuskan melakukannya di titik masuk resmi yang ditetapkan oleh pemerintah Malaysia."
“Ketika kapal terbalik kemarin, kami menganggap mereka sebagai imigran ilegal karena berbagai faktor, termasuk fakta bahwa kapal mereka tidak terdaftar dan mereka tidak memiliki dokumen hukum. Jadi kami menganggap mereka sebagai imigran ilegal kecuali penyelidikan lebih lanjut menunjukkan sebaliknya,”tambahnya.
Tim penyelamat di pantai Tanjung Balau terlihat mengenakan alat pelindung diri lengkap saat mengevakuasi jenazah. Jenazah dikirim ke pos Angkatan Bersenjata Malaysia Tanjung Sepang di Kota Tinggi.
Petugas kecil untuk Operasi Maritim Johor Nik Rozi Nik Abdullah mengatakan kepada CNA bahwa para imigran semuanya bepergian dengan satu kapal yang terbalik.
Ia mengatakan, kemungkinan kapal terbalik karena gelombang tinggi dan arus yang kuat. Dia menambahkan bahwa kapal yang ditemukan pada Rabu itu memiliki empat mesin, yang masing-masing memiliki 200 tenaga kuda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News