"Kami menyerukan agar pihak-pihak yang saling bertikai untuk menahan diri dan secepatnya menghentikan perang saudara yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan dari kedua pihak,” kata Syakuri dalam jumpa pers di kediaman Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Rabu, 3 Mei 2023.
Syakuri mengatakan, perang di Sudan telah menewaskan dan melukai banyak korban, baik itu dari kalangan sipil, militer, maupun utusan PBB.
Per 2 Mei 2023, jumlah warga sipil yang tewas akibat konflik bersenjata di Sudan telah mencapai 528 orang. Sementara itu, 4.500 lebih korban mengalami luka-luka.
Angka tersebut belum termasuk kalangan militer dan utusan PBB serta 14.000 warga yang terpaksa harus mengungsi.
Syakuri juga menyerukan pemerintah Indonesia untuk ikut mengambil langkah nyata dalam mendamaikan perang Sudan. Hal ini dinilai sebagai bentuk pelaksanaan amanat konstitusi negara untuk turut serta menjaga ketertiban dunia.
Terakhir, Syakuri mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dalam meredakan konflik. Termasuk umat Islam yang ada di seluruh belahan dunia untuk turut mengambil peran agar perang di Sudan bisa segera berakhir.
"Dan kami juga menyerukan agar Muslimin menjadi penengah untuk mendamaikan pihak-pihak yang berkonflik dengan semangat ukhuwah," sambungnya.
Sebelumnya, pertempuran bersenjata antara angkatan militer Sudan dan RSF meletus pada Sabtu, 15 April lalu. Bentrokan pecah di tengah perebutan kekuasaan antar dua faksi utama di Sudan.
Konflik ini telah menewaskan lebih dari 500 jiwa dan melukai ribuan lainnya. Selain itu, banyak juga warga Khartoum yang mencari perlindungan ke negara lain, dan ribuan warga asing, termasuk dari Indonesia, telah dievakuasi. (Arfinna Erliencani)
Baca juga: Negosiasi Damai Konflik Sudan Sulit Dilakukan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News