Presiden FIlipina Ferdinand Marcos Jr saat menghadiri sebuah acara di Manila, 28 Januari 2024. (JAM STA ROSA / AFP)
Presiden FIlipina Ferdinand Marcos Jr saat menghadiri sebuah acara di Manila, 28 Januari 2024. (JAM STA ROSA / AFP)

Tuduh Presiden Filipina Malas Bekerja, Putra Duterte: Sebaiknya Mundur Saja

Willy Haryono • 29 Januari 2024 08:48
Manila: Putra dari mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendesak petahana Ferdinand Marcos Jr untuk mengundurkan diri pada Minggu, menyebutnya sebagai sosok malas dan tidak berbelas kasih dalam menangani keretakan mendalam antara dua keluarga yang memiliki pengaruh kuat dalam dunia perpolitikan nasional.
 
Marcos Jr bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, dan menjadikannya sebagain wakil presiden dalam kemenangan pemilu Filipina di tahun 2022. Namun keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana dinilai menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan politik luar negeri pendahulunya.
 
Sebastian Duterte, yang merupakan wali kota dari kota terpadat ketiga di Filipina, Davao, mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan angka kejahatan setelah kampanye garis keras ayahnya dilonggarkan di era Marcos Jr.

Dalam sebuah forum kepemimpinan, ia juga menuduh Marcos Jr membahayakan warga Filipina yang tidak bersalah dengan mengizinkan orang Amerika Srikat masuk, sebuah referensi terkait perluasan akses Washington ke pangkalan militer di Filipina, termasuk beberapa yang dekat Taiwan.
 
Selain itu, Sebastian Duterte juga menentang keputusan Marcos Jr untuk memulai kembali perundingan damai dengan pemberontak komunis, dengan mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa-apa tentang penderitaan masyarakat yang tinggal di daerah yang dulunya merupakan basis pemberontak.
 
"Anda malas dan kurang kasih sayang. Itu sebabnya kami tidak bahagia," kata Sebastian, mengutip dari laman Asiaone pada Senin, 29 Januari 2024.
 
Baca juga:  Condong ke AS, Filipina Dinilai Fokus di Isu Keamanan Wilayah

Pemilu Paruh Waktu Filipina

Pernyataan Sebastian Duterte disampaikan tepat sebelum Marcos Jr naik panggung dalam rapat umum di ibu kota untuk menggalang dukungan bagi kampanye Bagong Pilipinas (Filipina Baru), di mana ia berjanji meningkatkan pelayanan negara dan transparansi anggaran.
 
Aliansi Marcos dengan Duterte sangat penting bagi kemenangan di pemilu presiden, sehingga memburuknya hubungan kedua keluarga dapat berdampak pada upaya memperkuat basis dukungan menjelang pemilihan paruh waktu di Senat dan Kongres Filipina tahun depan.
 
Sara Duterte, yang juga menjabat Menteri Pendidikan, menghadiri rapat umum presiden sebelum terbang ke Davao untuk bergabung dengan ayah dan saudara-saudaranya dalam rapat umum menentang upaya mengamandemen konstitusi Filipina, yang didukung Marcos Jr.
 
Beberapa penentang perubahan konstitusi, termasuk keluarga Duterte, mengatakan bahwa hal ini didorong agenda mengubah sistem politik dan menghapus batasan masa jabatan, termasuk limit masa jabatan presiden, yang saat ini hanya boleh menjabat satu kali untuk enam tahun.
 
"Dia (Marcos Jr) mengutamakan politik, menjaga diri mereka sendiri ketimbang berfokus pada pekerjaan," tutur Sebastian Duterte.
 
"Pak Presiden, jika memang tidak ada rasa cinta dan cita-cita terhadap bangsa, mundurlah," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan