Proyek ini diberikan melalui program Grant Assistance for Grassroots Human Security Projects. “Saya senang sekali dapat menandatangani kontrak bantuan hibah untuk keamanan manusia yang dilaksanakan pada hari ini,” ungkap Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi saat ditemui di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta.
Kontrak bantuan hibah ini ditandatangani pada Kamis, 14 Maret 2024, yang dihadiri oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, perwakilan Kementerian Dalam Negeri RI, Adbul Gafur dan jajarannya, serta Ketua Rumah Sakit St. Carolus Borromeus, Suster Veni.
Dalam sambutannya, Masaki menyampaikan bahwa proyek ini bertujuan untuk menyediakan layanan medis yang stabil melalui implementasi proyek.
“Yang ditandatangani hari ini bertujuan untuk memperbaiki sistem layanan medis dan transportasi darurat sehingga dapat melayani antar jemput pasien dari jarak jauh, dengan pendanaan satu ambulans dan satu kendaraan layanan medis di Kupang NTT,” jelasnya.
Dubes Masaki berharap proyek ini dapat meringankan masalah fasilitas di daerah yang masih belum terjangkau pemerintah Indonesia. “Masih terdapat bidang medis di daerah yang belum terjangkau oleh bantuan yang memadai,” sambungnya.
Ketua Rumah Sakit St. Carolus Borromeus, Sr. Veni mengatakan, kendaraan yang saat ini dimiliki oleh rumah sakit tersebut ternyata sudah rusak sehingga menimbulkan masalah dalam perawatan darurat sehingga mereka membutuhkan fasilitas yang lebih memadai.
“Selain peralatan kesehatan, kami juga membutuhkan sarana lain yang lebih memadai khususnya pelayanan ambulans dan juga kendaraan kita untuk mempelajari segala keperluan dan pelayanan rumah sakit,” ungkapnya.
Atas bantuan hibah yang disalurkan Pemerintah Jepang kepada Rumah Sakit Santo Carolus, Kupang, Sr. Veni mengucapkan rasa terima kasihnya.
“Kami dari Rumah Sakit Santo Carolus Kupang, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi kedutaan Jepang untuk Indonesia atas cinta, perhatian, dukungan, serta uluran tangan kasih yang begitu nyata untuk mengembangkan karya pelayanan bagi orang sakit dan menderita lewat Rumah Sakit Santo Carolus,” ungkapnya.
“Kami percaya bahwa bantuan dalam bentuk ambulans dan kendaraan pick up sangat berarti bagi kami dalam pelayanan bagi sesama masyarakat yang membutuhkan, di kota Kupang khususnya, dan sekitarnya,” tutur Sr. Veni.
Bantuan Hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia merupakan salah satu bagian dari skema bantuan hibah yang dimiliki Pemerintah Jepang, dengan ciri utamanya langsung dan cepat menjangkau penerima manfaat di tingkat akar rumput.
Pemerintah Jepang selama ini telah berkontribusi memberikan bantuan kepada negara berkembang sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan ekonomi dan sosial di masing-masing negara tersebut. Bantuan ini dialirkan dalam berbagai bentuk, seperti bantuan aliran dana, teknologi dan bantuan darurat korban bencana alam.
Diantaranya yang utama adalah Bantuan Pembangunan Pemerintah (Official Development Assistance /ODA) yang terdiri dari Pinjaman Yen, Bantuan Dana Hibah dan Kerjasama Teknik. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
Baca juga: Survei FPCI: Jepang Mitra Paling Terpercaya bagi Warga Asia Tenggara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News