Kapal HMS Richmond saat berada di Tanjung Priok, Jakarta, 22 Mei 2011. (ADEK BERRY / AFP)
Kapal HMS Richmond saat berada di Tanjung Priok, Jakarta, 22 Mei 2011. (ADEK BERRY / AFP)

Kapal Angkatan Laut Inggris HMS Richmond Akan Berkunjung ke Indonesia

Willy Haryono • 06 Oktober 2021 20:18
Jakarta: Kapal Angkatan Laut Inggris HMS Richmond akan mengunjungi Indonesia pada 8-10 Oktober 2021. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menyatukan AL Inggris dan TNI AL dengan tetap menjaga pembatasan jarak sesuai protokol kesehatan Covid-19, baik di laut maupun daratan.
 
Berdasarkan keterangan tertulis Kedubes Inggris yang diterima Medcom.id, Rabu, 6 Oktober 2021, rangkaian kegiatan kunjungan HMS Richmond meliputi tur kapal secara virtual, latihan bersama TNI AL, tari Poco-Poco dan Maumere, serta sesi memasak nasi goreng yang mencerminkan hubungan hangat antara kedua Angkatan Laut.
 
Badan amal kru kapal selam Inggris yang berusia 35 tahun dan terafiliasi dengan AL Inggris juga akan menyerahkan donasi sebesar GBP53,000 (sekitar Rp1 miliar) kepada para anggota keluarga korban tragedi KRI Nanggala. Donasi ini dikumpulkan komunitas Kapal Selam Inggris melalui badan amal "We Remember Submarines." Selain itu juga akan ada tradisi lintas kapal di laut antara HMS Richmond dan Kapal TNI AL KRI Bung Tomo. 

HMS Richmond telah berada di kawasan ini sebagai bagian dari Carrier Strike Group (CSG) Inggris, sebuah formasi yang terdiri dari 9 kapal, 32 pesawat (jet dan helikopter), and 3,700 personel yang dipimpin oleh Kapal Induk HMS Queen Elizabeth. Momentum ini menjadi penempatan operasional perdana HMS Queen Elizabeth sebagai salah satu dari dua kapal perang terbesar yang pernah dibuat untuk AL Inggris dan diberi nama untuk menghormati Yang Mulia Ratu Elizabeth.   
 
CSG adalah formasi terbesar dari jenisnya yang telah meninggalkan Inggris selama lebih dari 25 tahun. Dengan desain yang dirancang untuk misi internasional dan dapat dipertukarkan, CSG sangat fleksibel karena bisa diterjunkan untuk mengatasi ancaman dari dalam dan luar negeri hingga bantuan kemanusiaan dan bencana, seperti kapal-kapal Inggris yang pernah dikirimkan untuk membantu bencana Tsunami 2004.
 
Carrier Strike Group telah berinteraksi dengan lebih dari 40 negara selama penempatannya di Mediterania, Timur Tengah dan Indo Pasifik yang memperlihatkan visi "Global Britain" (Inggris yang mendunia). Inggris memanfaatkan penempatan CSG untuk menunjukkan solidaritas dengan para sekutu dan mitra-mitra global, memperkuat persahabatan, serta menjalin hubungan-hubungan yang baru.
 
Inggris kokoh berdiri sendiri, namun akan lebih kuat jika bekerja sama dengan mitra-mitranya. Global Britain menunjukkan bahwa Inggris berada dalam posisi terbaik ketika visinya bersifat inklusif dan terbuka, serta menerapkan visi perdagangan bebas dan bekerjasama erat dengan semua negara termasuk Indonesia, termasuk untuk mengatasi tantangan-tantangan global seperti Covid-19 dan perubahan iklim.
 
 

Visi "Global Britain" ditetapkan awal tahun ini dan dicantumkan dalam "Integrated Review," sebuah Tinjauan Terpadu yang memaparkan kebijakan luar negeri, keamanan, pertahanan dan pembangunan Inggris. Tinjauan ini menetapkan peran Inggris sebagai sebuah kekuatan untuk kebaikan di dunia, dengan memperjuangkan hak asasi manusia dan sistem internasional berbasis aturan untuk perdamaian, serta keamanan dan kemakmuran.
 
Selama penempatannya, CSG menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) sebagai bagian penting dari sistem internasional berbasis aturan yang menetapkan peraturan-peraturan navigasi laut yang damai dan bebas. Indonesia adalah mitra penting dalam menegakkan prinsip-prinsip UNCLOS. 
 
Kunjungan CSG juga mewakili fokus Inggris di kawasan Indo Pasifik dengan memberikan atensi lebih, sumber daya, dan kapasitas demi meningkatkan hubungan Inggris di kawasan ini. Inggris memiliki hubungan erat yang sudah berlangsung sangat lama di kawasan ini, dan Tinjauan Terpadu Inggris menetapkan sebuah komitmen untuk terlibat secara bilateral dan multilateral dalam jangka panjang demi memperkuat hubungan Inggris dengan negara-negara seperti Indonesia.
 
Sebagai konsekuensinya, hubungan Inggris dengan Indonesia serta antara Inggris dengan kawasan kini telah berkembang pesat. Selama 2020, Inggris telah menyepakati kerja sama perdagangan baru dengan Jepang, Singapura, dan Vietnam. Inggris telah berinvestasi secara signifikan ini dengan jaringan 52 pos diplomatik, empat di antaranya dibuka sejak 2018, termasuk kantor Misi Inggris untuk ASEAN dengan Duta Besarnya. 
 
Baru-baru ini Inggris juga berhasil menjadi Mitra Dialog ASEAN untuk memudahkan Inggris dan ASEAN dalam bekerja sama menghadapi tantangan global. Hal ini juga memberi peluang bagi Inggris untuk mendukung peran sentralitas ASEAN dalam memelihara stabilitas regional dan kemakmuran di kawasan, termasuk membuka jalan bagi Inggris untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Asia Tenggara. Bukti bahwa hubungan Indonesia dan Inggris semakin meningkat tampak dengan semakin banyaknya kerjasama sepanjang lima tahun terakhir. Jumlah staff di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta telah bertambah hingga 50 persen. 
 
Semua ini mewakili upaya-upaya Inggris sesuai dengan kata-kata yang tercantum dalam Integrated Review, yaitu Inggris ingin menjadi "mitra pilihan yang energik dan dapat diandalkan dalam peningkatan kemakmuran di kawasan Indo Pasifik," serta untuk membantu "membuka masyarakat dan meningkatkan ekonomi" karena "manfaat kemakmuran dibagikan melalui perdagangan bebas dan pertumbuhan global."
 
Baca:  Indonesia-Inggris Akan Bangun Kapal Perang Jenis Fregat Serupa
 
 

Bukti lebih lanjut juga bisa dilihat melalui pemberitaan tentang dua kapal Patroli Lepas Pantai AL Inggris, HMS SPEY dan HMS TAMAR akan ditempatkan secara permanen di kawasan ini pada akhir 2021. Kabar ini menandai langkah perubahan dalam keterlibatan Inggris yang gigih di Indo Pasifik, serta akan memberikan lebih banyak peluang untuk Inggris dan Indonesia untuk bekerja sama. 
 
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, kedatangan HMS Richmond ke Indonesia adalah sebuah simbol betapa pentingnya Inggris memandang kemitraaan pertahanan dan keamanannya dengan Indonesia. "Bersama kita bisa mendukung perdamaian dan stabilitas di Indo Pasifik melalui penegakan sistem internasional berbasis aturan, aturan-aturan yang harus dipatuhi dan dipertahankan oleh semua negara," kata Dubes Owen.
 
"Inggris memiliki peran sentral untuk dimainkan di panggung dunia sebagai negara demokratik terdepan, mitra yang energik, serta dapat diandalkan dalam meningkatkan kemakmuran di kawasan Indo Pasifik. Kami bekerja keras untuk memperdalam hubungan kami dengan Indonesia dan dengan semua negara anggota ASEAN," ungkapnya.
 
Lebih lanjut Dubes Owen mengatakan bahwa Inggris ingin melihat sebuah kawasan Indo Pasifik yang terbuka, aman dan stabil, sehingga memungkinkan kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi secara regional dan global.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan