Sejak awal keduta, AAPP secara berkala memperbarui data korban tewas, luka, maupun yang ditahan dan dibebaskan junta militer Myanmar.
Myanmar dilanda gelombang aksi protes sejak militer menggulingkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi. Aksi protes direspons dengan junta dengan tindakan represif dan kekerasan berlebih yang menelan banyak korban jiwa.
AAPP mencatat, jumlah korban tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar sudah mencapai 802 hingga Senin malam.
"Ini adalah angka yang diverifikasi AAPP. Jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi lagi," ucap grup tersebut, dilansir dari laman The Straits Times.
Menurut penelusuran AAPP, angka 802 tercapai lewat tambahan enam korban tewas dari negara bagian Chin dan beberapa distrik kota Mandalay serta Yangon.
Junta Myanmar selama ini membantah angka versi AAPP, sembari menegaskan bahwa sejumlah personel keamanan juga tewas dalam bentrokan dengan kelompok demonstran.
Baca: Miss Universe Myanmar Desak Junta Berhenti Gunakan Kekerasan
Selain menewaskan atau melukai pedemo, pasukan keamanan Myanmar juga sering menahan sekelompok orang yang dinilai sebagai ancaman. AAPP mencatat saat ini ada 4.120 orang yang ditahan junta, dengan 20 di antaranya sudah dijatuhi vonis hukuman mati.
Aksi kekerasan di Myanmar masih berlanjut meski sudah ada konsensus negara-negara ASEAN yang disepakati dalam pertemuan di Jakarta. Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News