"Secara hormat, kami (ASEAN) menyatakan kesiapan untuk membantu Myanmar secara positif, dengan cara damai dan konstruktif," kata Brunei Darussalam mewakili ASEAN dalam pernyataan bersama, Selasa, 2 Maret 2021.
ASEAN -,yang tahun ini diketuai Brunei Darussalam,- menyatakan prihatin atas situasi di Myanmar. Mereka meminta agar semua pihak menahan diri dari tindakan yang memicu kekerasan lebih lanjut.
ASEAN juga meminta semua pihak melakukan pengekangan dan fleksibilitas sepenuhnya. "Kami juga meminta semua pihak yang berkepentingan mencari solusi damai, melalui dialog yang konstruktif, dan rekonsiliasi praktis untuk kepentingan masyarakat dan mata pencaharian mereka," imbuh pernyataan bersama itu.
Baca juga: 3 Pedemo Terluka Parah Akibat Tembakan Pasukan Myanmar
Para menlu mengatakan mendengar beberapa seruan untuk pembebasan tahanan politik dan untuk mengizinkan kedatangan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Myanmar.
Selain membahas masalah kudeta militer, ASEAN juga menyerukan agar proses repatriasi etnis Rohingya dari Bangladesh bisa dimulai kembali.
"Kami menggarisbawahi pentingnya upaya berkelanjutan Myanmar dalam menangani situasi di Negara Bagian Rakhine, termasuk memulai proses repatriasi, secara sukarela, aman, dan bermartabat, sesuai dengan perjanjian bilateral dengan Bangladesh," kata ASEAN.
"ASEAN akan terus mengidentifikasi area yang memungkinkan untuk secara efektif memfasilitasi proses repatriasi bagi para pengungsi di Negara Bagian Rakhine," pungkas ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News