Mantan wakil presiden Jusuf Kalla. (zoom/JK)
Mantan wakil presiden Jusuf Kalla. (zoom/JK)

JK: Taliban-Afghanistan Tidak Akan Terlibat Perang Saudara

Marcheilla Ariesta • 16 Agustus 2021 13:27
Jakarta: Kelompok militan Taliban sudah menguasai sepenuhnya istana kepresidenan Afghanistan di Kabul. Terdapat kekhawatiran situasi terkini di Afghanistan dapat memicu terjadinya perang saudara.
 
Namun menurut mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, hal itu tidak akan terjadi.
 
"Baik Taliban maupun pemerintah Afghanistan sama-sama meyakini bahwa mereka bersaudara dan tidak akan memerangi negara yang sudah ditinggalkan tentara Amerika Serikat," tuturnya dalam jumpa pers virtual, Senin, 16 Agustus 2021.

Pria kerap disapa JK itu mengaku mengenal baik Presiden Ashraf Ghani dan Kepala Kantor Politik Taliban, Mullah Abdul Gani Baradar. Tahun lalu, ia pernah bertemu dengan Ghani di Kabul, disusul pertemuannya dengan Mullah Baradar di Doha, Qatar, Januari tahun ini.
 
"Mereka akan berupaya menyelesaikan secara damai konflik di Afghanistan yang sudah hampir berjalan selama 30 tahun," terang JK.
 
Ia menambahkan, Taliban sudah mengatakan tidak akan mengusik kantor kedutaan besar negara asing di Afghanistan. Menurutnya, dunia menantikan masa depan Afghanistan setelah Taliban berkuasa.
 
"Saya harapkan Afghanistan terbuka dengan kerja sama dengan negara-negara lain yang tidak punya kepentingan politik, tetapi kerja sama perekonomian," ujarnya.
 
JK juga memberikan saran yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia sebagai bantuan diplomatik untuk Afghanistan. "Yang mereka butuhkan saat ini, tentu pengakuan sebagai negara," imbuhnya.
 
Menurut JK, hubungan Indonesia-Afghanistan ke depannya diharapkan tidak terganggu dengan kemenangan Taliban. Ia menerangkan bahwa sejak awal, hubungan antara kedua negara sebagai suatu negara, bukan antar pemerintahan.
 
Sementara itu, Pemerintah Indonesia tidak berencana menutup kantor misi diplomatik (KBRI) di Kabul, Afghanistan setelah Taliban menguasai ibu kota negara tersebut.
 
"Misi diplomatik Indonesia di Kabul masih beroperasi. Belum terdapat rencana pemerintah untuk menutup misi tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha.
 
Saat ini, terdapat 15 WNI yang berada di Afghanistan. Judha menuturkan, mereka bekerja sebagai ekspatriat, staf badan PBB, dan menikah dengan warga setempat.
 
"Hingga saat ini terdapat 15 WNI yang telah melaporkan keberadaannya di Afghanistan dan semua dalam kondisi baik dan aman," imbuh dia.
 
Baca:  Indonesia Tak Akan Tutup KBRI Kabul Walau Taliban Kuasai Afghanistan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan