"Kami memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya memperkuat dialog sektoral ini," ucapnya di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023.
"Termasuk tentang pengembangan sumber daya manusia dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di kawasan," lanjut Menlu Retno.
Ia menambahkan, ASEAN harus terus memainkan perannya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dan menjadikan ASEAN berarti.
"Perdamaian dan stabilitas sangat penting untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai Epicentrum Pertumbuhan," tutur Menlu Retno.
Swiss disahkan sebagai Mitra Wicara Sektoral ASEAN pada Pertemuan ke-49 AMM/PMC di Vientiane, Laos, pada Agustus 2016. Swiss merupakan Mitra Sektoral ke-3 ASEAN setelah Pakistan dan Norwegia.
Potensi kerja sama ASEAN-Swiss lainnya meliputi pendidikan kejuruan seperti pariwisata, teknologi dan pertanian, UMKM dan manajemen bencana.
Sementara itu, nilai perdagangan Indonesia dan Swiss meningkat hingga 38 persen pada tahun lalu. Menlu Retno mengatakan, Swiss merupakan salah satu mitra terbesar Indonesia di Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA).
"Perdagangan bilateral kita berhasil bangkit kembali menjadi USD2,7 miliar (setara Rp41 triliun) tahun lalu, meningkat 38 persen dari tahun 2021," kata Menlu Retno.
Ia mengatakan, pemberlakukan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia-EFTA sejak November 2021, telah berkontribusi positif. Menlu Retno mengindikasikan beberapa inisiatif Indonesia untuk mempertahankan pertumbuhan perdagangan ini.
Baca juga: Bangkit Kembali! Nilai Perdagangan Indonesia-Swiss Sentuh Rp41 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News