Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (BPMI Setpres)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (BPMI Setpres)

4 Agenda RI untuk Jaga Visi Indonesia 2045 Tetap Terwujud

Marcheilla Ariesta • 01 Desember 2021 15:49
Jakarta: Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, ketidakpastian menjadi hal yang lumrah. Namun, setiap negara harus memiliki rencananya sendiri agar tetap berada dalam jalur untuk mencapai visi misi mereka.
 
Indonesia juga bertekad melakukan hal tersebut. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun memaparkan empat agenda utama agar Visi Indonesia 2045 tetap terwujud pada waktunya.
 
"Pertama, meningkatkan keamanan dan ketahanan kesehatan," kata Menlu Retno, dalam pembukaan kegiatan Indonesia's Post Covid Recovery: Grow Stronger and More Resilient, Rabu, 1 Desember 2021.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga, bahwa jaminan kesehatan adalah hal mendasar. Menlu Retno menegaskan, begitu ketahanan kesehatan runtuh, hal ini akan membuat ekonomi global goyah.
 
Menurut Menlu Retno, keamanan dan ketahanan kesehatan yang kuat menjadi dasar pemulihan ekonomi lebih lanjut. Karenanya, Indonesia mengambil agenda penguatan arsitektur kesehatan global dalam kepresidenan G20 yang akan datang.
 
Baca:  Perkuat Arsitektur Kesehatan Jadi Strategi Indonesia Hadapi Omicron
 
"Kedua, ekonomi hijau dan berkelanjutan," tuturnya.
 
Menlu Retno menuturkan, pandemi memberi kesempatan untuk bangkit kembali dan pulih lebih kuat. Karenanya, kata dia, ekonomi hijau dan berkelanjutan adalah masa depan ekonomi Indonesia.
 
Namun, sambung Retno, semua itu harus dilakukan secara seimbang dengan aspek pembangunan ekonomi dan sosial yang dibutuhkan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
 
Ia menambahkan, upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta konservasi sumber daya hutan dan laut juga harus terus dilakukan untuk memberikan kesepatan kepada negara berkembang membangun perekonomiannya.
 
"Ketiga, transisi energi," ucap Retno.
 
Ekonomi hijau dan berkelanjutan sangat terkait dengan energi transisi. Ia menambahkan, proyek prioritas telah ditetapkan mulai dari membangun tenaga surya, pasar karbon, hingga mengembangkan kawasan industri hijau untuk rantai pasokan baterai serta industri kendaraan listrik.
 
Namun, tutur Menlu Retno, transisi ke energi baru dan terbarukan cukup mahal serta memerlukan keahlian. Karenanya, sambung dia, investasi dah alih teknologi ramah lingkungan menjadi penting.
 
"Keempat, transisi digital," imbuhnya.
 
Ekonomi digital akan menjadi motor untuk mencapai visi 2045. Indonesia, kata dia, menjadi salah satu negara yang paling cepat berkembang di Asia Tenggara.
 
Ekonomi digital Indonesia menggabungkan lebih dari 2.300 perusahaan rintisan (start-up) yang merupakan terbesar kelima di dunia. Akses digital, kata Retno, juga akan mendorong inklusivotas ekonomi, membantu pengurangan kesenjangan kesejahteraan.
 
Saat ini, lebih dari 8 juta UMKM di Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk 54 persen UMKM milik perempuan. Karenanya, mengembangkan infrastruktur digital, memperluas konektivitas digital, serta meningkatkan literasi digital menjadi yang utama.
 
Ia mengharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mewujudkan semua ini.
 
Visi Indonesia 2045 adalah sebuah gagasan ideal bagi Indonesia untuk menjadi negara berdaulat, maju adil dan makmur. Tujuan tersebut direncanakan pada 2045, karena Indonesia akan memperingati dirgahayu 100 tahun kemerdekaan RI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan