Pemimpin partai Move Forward Pita Limjaroenrat berpose di hadapan media di Bangkok, Thailand, 15 Mei 2023. (Jack TAYLOR / AFP)
Pemimpin partai Move Forward Pita Limjaroenrat berpose di hadapan media di Bangkok, Thailand, 15 Mei 2023. (Jack TAYLOR / AFP)

Raih Suara Tertinggi, Pita Limjaroenrat Berpotensi Jadi PM Thailand

Medcom • 15 Mei 2023 14:11
Bangkok: Pemimpin Partai Move Forward (MFP) Thailand Pita Limjaroenrat tampaknya akan memainkan peran penting setelah partainya menduduki peringkat teratas dalam penghitungan awal hasil pemilu pada Minggu, 14 Mei 2023. Pemilihan umum ini pun dilaksanakan di tengah rakyat menginginkan perubahan atas pemerintahan militer yang telah memimpin Thailand selama hampir satu dekade.
 
Berdasarkan hasil perhitungan awal, Partai Move Forward (MFP) yang dipimpin oleh Pita untuk sementara memperoleh suara terbanyak dibanding Pheu Thai yang sama-sama merupakan partai oposisi. Bagi partai MFP, ini merupakan pencapaian yang luar biasa.
 
Dilansir dari Channel News Asia, Senin, 15 Mei 2023, pemimpin berusia 42 tahun itu telah hadir secara dinamis di jalur kampanye. Ia pun kerap memanfaatkan energi mudanya untuk menjangkau pemilih yang kecewa dan menginginkan perubahan setelah delapan tahun di bawah pemerintahan yang didukung militer.

"Kita akan bersama-sama menulis ulang sejarah politik Thailand. Pilih Maju, Thailand berubah," katanya kepada para pendukung saat menghadiri rapat umum terakhir MFP di Bangkok pada hari Jumat.
 
Pemilu pada 14 Mei kemarin diketahui merupakan pemilihan pertama yang digelar di Thailand sejak protes pro-demokrasi yang dipimpin kaum muda pecah pada tahun 2020. Mereka menuntut dan mengekang kekuasaan raja Thailand.
 
Aksi protes tersebut pun dinilai telah menerobos ketentuan kerajaan. Pasalnya, selama ini mempertanyakan monarki dianggap sebagai sesuatu yang tabu. 
 
Lebih lanjut, MFP merupakan satu-satunya partai yang menjanjikan untuk mereformasi Undang-Undang Lese Majeste. Itu merupakan aturan yang dibuat untuk melindungi keluarga kerajaan Thailand dari hinaan serta ancaman.
 
Aturan itu pun secara jelas tertuang dalam Pasal 112 Hukum Pidana. Sehingga siapapun yang melanggar aturan itu berpotensi dipidana.
 
Subjek yang sangat kontroversial dan sensitif itu pun sudah lama dianggap sebagai hal yang tak tersentuh dalam politik Thailand. Bahkan, saingan oposisi Pheu Thai mengatakan mereka akan menyerahkan masalah ini ke parlemen.
 
Namun, Pita justru tidak takut dan berani menghadapinya. Ia mengatakan bahwa "tidak peduli dengan apapun, kami tetap akan mendorong reformasi hukum royal lese majeste."
 
Baca juga:  Oposisi Thailand Menang Besar dalam Pemilu

Perjalanan hidup Pita

Kehadiran Pita telah dianggap sebagai politik ‘heartthrob’ atau denyut jantung yang mampu menginspirasi sejumlah pendukungnya. Bahkan, kehadirannya bisa mengundang histeria bagaikan seorang selebritis atau bintang pop.
 
Pria kelahiran Bangkok, 5 September 1980 ini pernah mengenyam pendidikan di Selandia Baru dan Amerika Serikat. Ia bahkan berhasil mendapat beasiswa di Universitas Harvard.
 
Namun, di usia 25 tahun, kabar kematian ayahnya membuat Pita terpaksa pulang ke rumah dan menjalankan bisnis keluarganya yang terlilit utang. Ia kemudian berhasil membalikkan nasibnya dan menjabat sebagai direktur eksekutif aplikasi transportasi dan pengiriman Grab Thailand.
 
Tahun 2012, ia menikah dengan aktris TV Thailand bernama Chutima Teepanat. Mereka pun memiliki seorang putri berusia tujuh tahun. Namun, sayangnya pasangan tersebut pisah pada tahun 2019.
 
Tak hanya Pita, putrinya juga tampil menonjol dan dikenal banyak orang. Ia bahkan pernah membawa putrinya naik ke atas panggung dan interaksi mereka pun disukai banyak orang.
 
Pita tak hanya terkenal di tengah masyarakat, tetapi juga eksis di media sosial. Namun, meski partainya memiliki pencapaian yang baik dalam pemungutan suara kemarin, bukan berarti Pita bisa langsung terpilih menjadi perdana menteri.
 
Saat ini, dia masih harus mengumpulkan koalisi bersama untuk mengalahkan senator yang ditunjuk pemerintah. Senator itu nantinya akan memilih perdana menteri dari sejumlah kandidat yang memenuhi syarat. (Arfinna Erliencani)
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan