Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI Andy Rachmianto mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, maka datanya meningkat sebanyak 312 persen.
"Dari total itu, 241 pekerja migran telah dipulangkan selama Agustus. Dan saat ini, kami sedang menyiapkan kepulangan 214 pekerja migran Indonesia dari Sihanoukville yang masuk secara non-prosedural," ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI, Rabu, 21 September 2022.
Andy menambahkan, hingga saat ini masih diterima pengaduan kasus yang sama sebanyak 190 orang yang masih disekap.
Kasus Penipuan di Asia Tenggara
Rupanya, kasus serupa tak hanya terjadi di Kamboja. Banyak juga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban lowongan kerja serupa di negara-negara Asia Tenggara lainnya."Kami menerima pengaduan kasus yang mirip di berbagai negara Asia Tenggara. Seperti di Myanmar ada 142 kasus, di Filipina 97 kasus, Laos 35 kasus dan Thailand 21 kasus," sambungnya.
Ia mengatakan, Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait hal tersebut. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan Kepala Kepolisian Kamboja mengenai kasus ini.
Penangkapan Tersangka Penipuan
Andy menjelaskan, pada 12 Agustus lalu, saat pihaknya menyiapkan repatriasi PMI dari Kamboja, diterima informasi bahwa ada tiga kloter pesawat yang akan berangkatkan masing-masing 250 orang ke Kamboja. Pihaknya berkoordinasi dengan maskapai langsung mencegah penerbangan dan berhasil menggagalkan pengiriman para PMI tersebut."Sudah tiga tersangka kita tangkap, mereka orang yang kita anggap bertanggung jawab atas kasus pengiriman non-prosedural ini," pungkasnya.
Baca: Kasus Online Scam Kamboja Sampai ke Taiwan, 9 Tersangka Didakwa
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id