Sempat terhenti akibat pandemi, kegiatan ini bertujuan memperkuat persahabatan di kalangan pemuda Indonesia dan Vietnam dalam pengembangan people-to-people diplomacy.
"Kegiatan ini bertujuan memperkuat persahabatan di kalangan pemuda Indonesia dan Vietnam," ucap Direktur Diplomasi Publik, Yusron B. Ambary, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, belum lama ini.
Bahasa Indonesia menjadi "bahasa persahabatan" dalam pertemuan. Para mahasiswa Vietnam yang mengikuti kegiatan pernah belajar Bahasa Indonesia, sehingga dalam waktu singkat, semua dapat saling bertegur sapa sambil memperkenalkan budaya masing-masing negara.
Pertemuan ini diikuti peserta dari Indonesia dan Vietnam. Peserta dari Indonesia terdiri dari 10 mahasiswa yang tersebar dari berbagai perguruan tinggi nasional, yaitu; Universitas Cendrawasih, Universitas Muhammadiah Luwuk, Universitas Merdeka, UIN-Mahmud Yunus Batu Sangkar, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Jember, Universitas Islam Bandung, Universitas Sebelas Maret, IISIP dan Universitas Negeri Semarang.
Sementara para mahasiswa Vietnam berasal dari berbagai universitas seperti University of Social Sciences and Humanities (USSH), Open University HCMC, HCMC Youth Union, dan HCMC Union of Friendship Organizations.
Acara diawali dengan pertemuan antar mahasiswa sebagai perwakilan kedua negara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke museum, tempat keagamaan dan bersejarah untuk membuka wawasan, meningkatkan kapasitas dan memperluas jaringan para generasi muda Indonesia di ranah internasional.
Para peserta OYTW juga bertemu dengan sejumlah diaspora Indonesia di HCMC. Para diaspora membagikan pengalaman mereka untuk menjadi sukses dalam berbagai bidang serta menyampaikan bahwa kunci kesuksesan berasal dari diri sendiri.
Misalnya, fokus pada satu hal yang memang disukai dan percaya diri, terutama dalam berbahasa. Semangat toleransi akan keberagaman Indonesia juga dianggap menjadi aset bagi para generasi muda.
Sebelum para peserta OYTW menyelesaikan program ini, Agustaviano Sofjan, Konsul Jenderal RI, bertukar pikiran dengan para peserta yang mendapatkan banyak pengalaman yang menarik dan berkesan dalam waktu singkat.
Agustaviano menyampaikan kepada para peserta OYTW bahwa generasi muda adalah masa depan Indonesia. Sebagai bagian dari generasi muda, para peserta OYTW mempunyai andil penting dalam penguatan diplomasi berbangsa serta peningkatan hubungan people-to-people Indonesia-Vietnam.
Baca: Antusiasme Pebisnis Vietnam Perluas Jejaring di Trade Expo Indonesia 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News