Militer Myanmar kerahkan kendaraan lapis baja untuk hadapi pedemo penentang kudeta. Foto: AFP
Militer Myanmar kerahkan kendaraan lapis baja untuk hadapi pedemo penentang kudeta. Foto: AFP

Militer Myanmar Buru 6 Selebriti, Penangkapan Pedemo Dekati Angka 500

Fajar Nugraha • 18 Februari 2021 11:44
Yangon: Junta militer Myanmar telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap enam selebriti karena mendorong pemogokan yang telah melumpuhkan banyak kantor pemerintah. Aksi mogok terkait dengan protes menentang kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap kekuasaan Aung San Suu Kyi.
 
Total penangkapan yang dilakukan sejak kudeta militer pada 1 Februari telah mendekati 500 orang.
 
Baca: Bentuk Protes Terbesar Rakyat Myanmar Melawan Militer.

Pada Rabu 17 Februari, pasukan keamanan melepaskan tembakan di kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay. Tembakan dilepaskan militer ketika menghadapi pekerja kereta api yang menghentikan kereta yang beroperasi sebagai bagian dari gerakan pembangkangan sipil.
 
“Satu orang terluka dalam kejadian itu,” kata warga, seperti dikutip AFP, Kamis 18 Februari 2021.
 
Ratusan ribu orang turun ke jalan di seluruh Myanmar pada Rabu dalam beberapa protes terbesar yang menentang militer. Aksi jalanan itu lebih damai daripada demonstrasi yang ditindas dengan darah dalam setengah abad pemerintahan militer sebelumnya, tetapi mereka dan gerakan pembangkangan sipil memiliki efek yang melumpuhkan banyak bisnis resmi.
 
Militer mengumumkan pada Rabu malam bahwa enam selebriti lokal, termasuk sutradara film, aktor dan penyanyi, dicari berdasarkan undang-undang anti-penghasutan karena mendorong pegawai negeri untuk bergabung dalam protes.
 
Tuduhan itu bisa membawa hukuman penjara dua tahun. Beberapa dari mereka yang ada dalam daftar itu memberontak.
 
"Sungguh menakjubkan melihat persatuan rakyat kami. Kekuatan rakyat harus kembali kepada rakyat," tulis aktor Lu Min di halaman Facebook-nya.
 
Meskipun junta meminta pegawai negeri untuk kembali bekerja dan ancaman tindakan jika tidak, tidak ada tanda-tanda pemogokan mereda.


Tembakan

Layanan kereta api terganggu parah dan setelah gelap pasukan keamanan di kota terbesar kedua Manadalay menghadapi pekerja kereta api yang mogok. Mereka melepaskan tembakan dengan peluru karet dan ketapel serta melempar batu.
 

 
Seorang pekerja amal terluka di kaki karena peluru karet.
 
Baik tentara maupun polisi tidak segera mengomentari insiden itu, tetapi halaman Facebook militer mengatakan pasukan memberikan keamanan di seluruh negeri untuk "memastikan orang-orang mendapatkan ketenangan dan tidur nyenyak".
 
“Jumlah orang yang diketahui telah ditahan sejak kudeta menghentikan transisi tentatif menuju demokrasi, telah mencapai 495 pada Rabu,” kata pernyataan Assistance Association for Political Prisoners.
 
Tentara mengambil alih kekuasaan setelah komisi pemilihan menolak tuduhan kecurangan dalam pemilu 8 November yang disapu bersiah oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Partai pimpinan Aung San Suu Kyi ini menang telak, tetapi tidak diberikan kesempatan untuk memerintah dan memicu kemarahan dari negara-negara Barat serta protes lokal.
 
Lebih banyak demonstrasi direncanakan pada Kamis - termasuk oleh kelompok mahasiswa dan pekerja dari berbagai kelompok etnis di negara yang beragam dengan lebih dari 53 juta orang itu.
 
Para penentang kudeta sangat skeptis terhadap janji junta untuk menyerahkan kekuasaan setelah pemilu baru yang tanggalnya belum ditentukan.
 
Aung San Suu Kyi, yang ditahan sejak kudeta, sekarang menghadapi tuduhan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam serta tuduhan secara ilegal mengimpor enam radio walkie talkie. Penampilannya di pengadilan berikutnya telah ditetapkan pada 1 Maret.
 
Suu Kyi sebelumnya pernah menjalani hampir 15 tahun di bawah tahanan rumah atas upayanya untuk mewujudkan demokrasi.
 
Tentara mengatakan bahwa seorang polisi tewas karena luka-luka yang dideritanya. Seorang pengunjuk rasa yang ditembak di kepala saat protes di ibu kota Naypyidaw dirawat dengan alat bantu pernapasan. Tetapi dokter memperkirakan dia tidak akan selamat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan