Menurut laporan agensi manajemen bencana Filipina, dua kawasan terkena imbas Dujuan, termasuk Caraga yang merupakan area penghasil nikel. Sejumlah rumah dan jembatan di provinsi Surigao del Sur juga rusak diterjang badai tropis tersebut.
Kecepatan putaran angin Dujuan mencapai 80 kilometer per jam, dan badai itu terus bergerak dengan kecepatan 65 km/jam ke arah barat laut di Filipina selatan.
"Kekuatan Dujuan diyakini akan tetap bertahan dalam 12 jam ke depan," ucap keterangan biro cuaca Filipina dalam sebuah buletin. "Namun, (Dujuan) juga masih mungkin melemah," lanjutnya, dilansir dari laman Al Jazeera.
Dujuan diperkirakan tiba di provinsi Kepulauan Dinagat dan Samar-Leyte Timur pada Senin ini.
Sementara itu Gubernur Surigao del Sur, Alexander Pimentel, mengatakan bahwa listrik terpaksa dipadamkan di beberapa kota demi mencegah terjadinya kematian di tengah banjir.
Lebih dari 18 ribu orang di Surigao del Sur telah mengungsi ke tempat penampungan. Dujuan juga telah membuat setidaknya 36 penerbangan domestik di provinsi tersebut dibatalkan,
Kondisi laut yang tidak bersahabat akibat imbas Dujuan juga membatalkan sejumlah pelayaran kapal feri. Hal ini membuat lebih dari 2.000 calon penumpang kapal feri telantar di berbagai pelabuhan di Filipina timur.
Filipina dilanda sekitar 20 badai tropis pada setiap tahunnya. Badai terkuat yang pernah melanda Filipina adalah Topan Haiyan, yang menewaskan lebih dari 6.300 orang dan membuat empat juta lainnya kehilangan tempat tinggal pada November 2013.
Baca: Korban Topan Goni Jadi 20 Orang, Badai Lain Dekati Filipina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News