Terjangan Goni telah menumbangkan banyak tiang listrik dan pepohonan serta memicu banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Goni, yang tiba di Filipina pada Minggu, 1 November, memiliki kecepatan putaran angin hingga 310 kilometer per jam.
Saat warga masih berusaha bangkit dari terjangan Goni, dan juga Topan Molave beberapa pekan lalu, kini Filipina terancam dihantam badai terbaru: Atsani.
Badai Tropis Atsani terpantau sedang mengumpulkan kekuatan di Samudra Pasifik, dan dijadwalkan tiba di Filipina pekan ini.
"(Atsani) tidak akan sekuat (Goni), tapi akan menimbulkan kerusakan di ruas jalan maupun jembatan," kata Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam sebuah rapat kabinet yang disiarkan di televisi, dikutip dari laman Al Jazeera pada Selasa, 3 November 2020.
Baca: Duterte akan Blusukan ke Wilayah Terdampak Topan Goni
Otoritas Filipina mengatakan bahwa evakuasi lebih dari 345 ribu orang jelang kedatangan Goni telah menyelamatkan banyak nyawa.
Ricardo Jalad, kepala agensi penanggulangan bencana di Filipina, mengatakan bahwa Goni telah merusak lebih dari 55 ribu rumah dan meratakan 20 ribu lainnya.
Sekitar 13 ribu rumah di Catanduanes tergenang banjir yang dipicu terjangan Goni. "Walau topannya sudah tidak ada lagi, kami kini tidak memiliki transportasi laut dan udara," sebut Gubernur Catanduanes, Joseph Cua.
Fllipina biasanya dilanda sekitar 20 badai dan topan pada setiap tahunnya. Dua pekan lalu, sekitar 22 orang tewas saat Topan Molave melanda kawasan yang saat ini sedang diterjang Goni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News