Menlu Retno menyampaikan rivalitas yang semakin tajam antara kekuatan besar menimbulkan ketegangan dan ketidakpercayaan, yang menghambat kerja sama antar negara dalam melawan pandemi virus korona (covid-19). Sementara kecenderungan unilateralisme semakin meningkat dan mengikis kepercayaan pada sistem multilateral.
Pertemuan yang dilakukan secara virtual dan dipimpin Menlu Azerbaijan selaku Ketua GNB periode 2020-2021, mengangkat tema "Bandung+65: More Relevant, United and Effective NAM against Emerging Global Challenges, including COVID-19." Pertemuan digelar sekaligus memperingati 65 tahun Konferensi Asia-Afrika.
"Dengan 120 anggota dan hampir 60 persen populasi dunia, GNB memiliki kekuatan ukuran dan jumlah. Kita harus menerjemahkan kekuatan itu menjadi pengaruh positif bagi dunia. Prinsip-prinsip Dasasila Bandung masih tetap relevan," tegas Menlu Retno, dalam keterangan di situs Kemenlu RI.
Terkait pandemi covid-19, Menlu Retno menyerukan GNB untuk memperjuangkan akses berkeadilan terhadap obat dan vaksin covid-19, serta teknologi kesehatan dan sumber daya yang diperlukan.
Menlu Retno juga menekankan harapan dukungan GNB terhadap perjuangan Palestina.
Di akhir pertemuan disepakati sebuah deklarasi sebagai outcome documen yang memuat 3 elemen utama, yaitu menegaskan kembali tujuan dan prinsip Piagam PBB, menekankan kembali komitmen politik GNB terhadap Dasasila Bandung, serta menyoroti tantangan yang saat ini dihadapi akibat pandemi covid-19.
Baca: KTT Gerakan Non-Blok Fokus Bahas Perang Melawan Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News