Filipina melaporkan kehadiran ratusan kapal Tiongkok di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil dari Whitsun Reef di Laut China Selatan. "Kehadiran mereka seperti mengerumuni wilayah kami dan mengancam," kata Filipina, dilansir dari AFP, Kamis, 1 April 2021.
Manila yakin kapal-kapal itu diawaki oleh milisi maritim. Diplomat Tiongkok mengatakan kapal-kapal itu berlindung dari gelombang laut yang ganas dan tidak ada milisi di dalamnya.
"Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Filipina Hermogenes Esperon setuju bahwa Amerika Serikat dan Filipina akan terus berkoordinasi erat dalam menanggapi tantangan di Laut Cina Selatan," kata Gedung Putih.
"Sullivan menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat mendukung sekutu Filipina kami dalam menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan, dan menegaskan kembali penerapan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina di Laut China Selatan," tambahnya.
Kanada, Australia, Jepang dan sekutu AS lainnya telah menyuarakan keprihatinan mengenai niat Beijing.
Laut China Selatan menjadi primadona dan rebutan tak henti bagi Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam dengan Tiongkok. Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah di perairan tersebut milik mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News