Janji tersebut dibuat Min dalam panggilan video dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Kamboja merupakan Ketua ASEAN saat ini. Pekan lalu, blok kawasan itu memilih utusan khusus untuk Myanmar yang baru, yakni Menteri Luar Negeri Kamboja.
"Mereka mengatakan selama konferensi video antara perdana menteri kami dan jenderal senior Min Aung Hlaing bahwa mereka akan memberikan akses ke beberapa tokoh NLD, tetapi kami belum mengetahuinya," kata Kao Kim Hourn, salah seorang menteri di kantor Hun Sen, dilansir dari Malay Mail, Senin, 7 Februari 2022.
Baca: Setahun Kudeta Myanmar, Indonesia Kecam Lima Poin Konsensus Tanpa Kemajuan.
Namun, menurut Kao, Min Aung Hlaing tidak mengidentifikasi anggota NLD mana yang mungkin akan diizinkan bertemu.
Myanmar berada dalam krisis sejak militer merebut kekuasaan, dengan sekitar 1.500 warga sipil tewas dalam tindakan keras junta terhadap lawan-lawannya.
Pertemuan utusan khusus ASEAN dengan para tahanan politik masuk dalam lima poin konsensus yang disetujui dengan pemimpin negara anggota ASEAN pada April lalu. Selain itu, konsensus itu juga mendesak agar militer Myanmar menghentikan kekerasan.
Kao Kim Hourn mengakui bahwa tidak mungkin utusan itu, Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn, untuk bertemu dalam perjalanan awalnya dengan Aung San Suu Kyi. Suu Kyi merupakan pemimpin sipil yang digulingkan dalam kudeta tahun lalu.
"Idenya, tujuannya adalah untuk bertemu dengan semua pemangku kepentingan yang relevan dan penting. Tapi mungkin tidak sekaligus - bisa jadi akan terjadi dalam sejumlah kunjungan (pertemuan dengan Suu Kyi)," tuturnya.
"Tentu saja akan sangat bagus jika AUng San Suu Kyi dimasukkan (untuk bertemu utusan khusus," lanjut dia.
Puluhan anggota partai NLD telah ditahan sejak kudeta 1 Februari 2021.
Nay Phone Latt, juru bicara kepemimpinan NLD yang tersisa di pengasingan, mengatakan setiap pertemuan dengan utusan ASEAN harus disetujui oleh partai.
Meski demikimian, janji Min Aung Hlaing tidak cukup bagi Kamboja untuk mengundang Myanmar ke retret menteri luar negeri ASEAN. Pertemuan itu rencananya akan digelar minggu depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News