Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal. Foto: Medcom.id
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal. Foto: Medcom.id

Indonesia Belum Perlu Normalisasi Hubungan dengan Israel

Marcheilla Ariesta • 29 Februari 2024 08:13
Jakarta: Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal mengatakan, Indonesia belum perlu menormalisasi hubungan dengan Israel atas legalitas pendudukan Israel di Palestina.
 
“Belum perlu dulu ya, yang jelas kalau kita masuk lingkaran itu ada negara yang mempunyai hubungan dengan Israel. Amerika jelas punya, Jerman punya, Turki juga punya, sementara kita mungkin lebih mendorong palestinanya masuk gitu ya, jadi tidak mutlak harus punya,” ujar Dino saat ditemui di Kantor FPCI, Jakarta Pusat pada Rabu, 28 Februari 2024.
 
Menurutnya, sudah ada banyak negara yang mengusung solusi dua arah mengenai legalitas kependudukan Israel. Namun, hanya sebatas retorika saja, termasuk Indonesia.
 
Baca: Dino Patti Djalal Nilai Pemerintah Baru Harus Segera Rumuskan Konsep Polugri.

“Amerika, Indonesia negara-negara Arab, tapi belum ada yang berangkat lebih jauh dari retorika kan kuncinya apa Kalau ada solusi dua negara Israel dan Palestina harus duduk sama-sama,” ujarnya.

Dino menambahkan, dengan posisi Indonesia yang terletak di Asia Tenggara juga menjadi alasan Indonesia bukanlah sebagai pemain inti dalam permasalahan Palestina.
 
“Kita juga cukup realistis ya Asia Tenggara itu kan bukan pemain inti dalam masalah Palestina, realitanya begitu kita bukan pemain lini 1 untuk masalah Palestina,” tutur Dino.

Arab Saudi harus mainkan peran

Arab Saudi, katanya, merupakan negara yang terlihat aktif menyuarakan solusi dua negara atas pendudukan Israel di Palestina. Menurut Dino, Arab Saudi dinilai mempunyai kredibilitas soal permasalahan Israel dan Palestina.
 
“Kalau menurut saya sih yang paling prospektif adalah yang liriknya terhadap Saudi karena deal-nya jelas dan yang mempunyai kredibilitas dan otoritas untuk masalah ini tentu salah satunya adalah Arab Saudi,” jelas Dino.
 
“Dan Arab Saudi juga posisinya jelas, kita bikin deal dulu dan kalau udah ada deal nanti normalisasi itu bagian dari deal. Saya kira posisi kita (Indonesia) tidak terlalu jauh dari posisi Arab Saudi,” pungkas Dinno. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi) 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan