Aung San Suu Kyi hingga saat ini masih ditahan oleh pihak militer Myanmar. Foto: AFP
Aung San Suu Kyi hingga saat ini masih ditahan oleh pihak militer Myanmar. Foto: AFP

Militer Tuduh Aung San Suu Kyi Terima 4 Kali Pembayaran Suap

Harianty • 18 Maret 2021 16:54
Yangon: Televisi pemerintah Myanmar melaporkan pada Rabu bahwa Aung San Suu Kyi sedang diselidiki karena penyuapan. Suu Kyi dituduh pihak militer menerima empat pembayaran senilai USD550.000 atau sekitar Rp7,9 miliar dari seorang pengusaha terkemuka.
 
Pengembang properti U Maung Weik, dalam komentar yang disiarkan di buletin berita televisi pemerintah mengatakan, dia telah memberi Aung San Suu Kyi empat pembayaran. Jumlahnya mulai dari USD50.000 (Rp720 juta) hingga USD250.000 (Rp3,6 miliar) pada 2019 dan 2020. Uang itu dibayarkan ketika dia memimpin pemerintahan sipil pertama dalam beberapa dekade.
 
"Menurut kesaksian U Maung Weik, Aung San Suu Kyi bersalah atas penyuapan dan komisi antikorupsi sedang menyelidiki untuk mengambil tindakan berdasarkan undang-undang antikorupsi," kata televisi pemerintah, seperti dikutip AFP, Kamis 18 Maret 2021.

Seorang juru bicara junta mengatakan, pekan lalu pihak berwenang sedang menyelidiki Aung San Suu Kyi karena menerima pembayaran ilegal. Pengacaranya menepis tuduhan itu sebagai lelucon. Dia tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar pada Kamis.
 
“Tuduhan terhadap Daw Aung San Suu Kyi, penasihat negara kita, tidak berdasar, terutama terkait dolar dan emas batangan. Itu adalah lelucon paling lucu dari semuanya," kata Khin Maung Zaw, pada 12 Maret 2021 lalu.
 
"Saya belum pernah melihat hal ilegal seperti itu," imbuhnya.
 
Baca: Pengacara Bantah Aung San Suu Kyi Terlibat Korupsi.
 
Aung San Suu Kyi, 75, putri yang sangat populer dari pemimpin gerakan kemerdekaan Myanmar dari kekuasaan kolonial Inggris, telah berkampanye menentang pemerintahan militer sejak 1988. Dia menghabiskan bertahun-tahun dalam penahanan karena melakukannya.
 
Hingga saat ini, militer membela kudeta tersebut, dengan mengatakan tuduhan penipuan dalam pemilihan 8 November yang dimenangkan oleh partai pimpinan Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD(. Namun tuduhan kecurangan itu ditolak oleh komisi pemilihan. Militer pun telah menjanjikan pemilihan baru tetapi belum menetapkan tanggal.
 
Aung San Suu Kyi sudah menghadapi berbagai tuduhan termasuk mengimpor radio walkie-talkie secara ilegal dan melanggar protokol virus korona. Jika terbukti bersalah, dia bisa dilarang dari politik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan