Duterte, yang telah dikritik karena pendekatannya yang keras untuk menahan virus, juga mendukung keputusannya untuk tidak membiarkan sekolah dibuka kembali.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)
Dalam kesempatan pidato yang sama, ia mengecam Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), setelah seorang jaksa ICC meminta izin dari pengadilan untuk penyelidikan penuh atas pembunuhan perang narkoba di Filipina.Duterte, yang pada Maret 2018 membatalkan keanggotaan Filipina dalam perjanjian pendirian ICC, mengulangi bahwa dia tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan tersebut.
"Mengapa saya membela atau menghadapi tuduhan di depan orang kulit putih. Anda pasti gila," kata Duterte, yang setelah memenangkan kursi kepresidenan pada 2016 melancarkan kampanye antinarkotika yang telah menewaskan ribuan orang.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan, pihak berwenang telah mengeksekusi tersangka narkoba, tetapi Duterte mempertahankan mereka yang terbunuh dengan keras menolak penangkapan.
Sementar Juru Bicara ICC Fadi El Abdallah mengatakan: "Pengadilan (ICC) adalah lembaga peradilan yang independen, dan tidak mengomentari pernyataan politik".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News